spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tindak Tegas Pungutan di Sekolah, Seno Aji: Ketahuan Pungli, Kita Copot

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) merespon tegas terhadap isu yang belakangan ini marak terjadi terkait pungutan yang terjadi di lingkungan sekolah. Jika ada pungutan liar (pungli) di SMAN/SMKN/SLBN, maka pemerintah akan segera menindak pelaku dengan mencopot oknum tersebut dari jabatannya.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji menyampaikan bahwa, pihaknya berkomitmen dalam penuntasan pungutan yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran. Pasalnya, biaya pungutan dapat memberikan beban bagi orang tua siswa yang secara ekonomi belum mampu.

“Tidak ada lagi pungli di sekolah. Kalau ketahuan pungli, kita copot,” tegasnya.

Selama ini, para siswa dibebani dengan biaya tambahan berupa pengadaan barang di kelas, seperti gorden, kipas angin, hingga Lembar Kerja Siswa (LKS).

Mengatasi hal itu, Seno Aji mengungkapkan, nantinya biaya tersebut akan ditanggung melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Sehingga, tidak ada lagi penarikan yang dibebankan kepada wali murid.

“BOSDA akan meng-cover semua itu, jadi nanti tidak ada pembiayaan lain yang dibebankan kepada para siswa kita,” terangnya.

Baca Juga:   Tak Tunjukkan Izin Jual Miras, Satpol PP Panggil Manager Sky Bar Zoom

Meski sudah ada kebijakan dari Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 dan Surat Edaran Sekretaris Jendral Kemendikbud Nomor 14 Tahun 2023, kasus pungutan di sekolah masih marak terjadi di Kaltim. Untuk itu, Pemprov Kaltim berencana membuat regulasi yang menyatakan dengan konkret pelarangan pungutan di sekolah.

“Soal sekolah yang baru-baru ini kedapatan, kita sudah tahu itu, sudah ada yang laporkan. Tapi karena belum ada peraturan, jadi kita berikan peringatan saja. Nanti kita buatkan Pergubnya,” tandasnya.

Selain itu, Politikus Partai Gerindra ini berkeinginan agar perayaan kelulusan atau wisuda dan semacamnya tidak menjadi tradisi dalam dunia pendidikan. Menurutnya, ajang tersebut tidak memiliki manfaat besar dalam perjalanan siswa kedepannya.

Namun sebaliknya, jika sekolah tetap ingin bersikeras merayakan kelulusan, Seno Aji menyarankan agar prosesi itu dilakukan di kawasan sekolah dengan fasilitas yang tersedia.

“Tidak perlu berlebihan, jika ingin tetap merayakannya cukup disekolah. Ini momen penting, tapi bukan ajang pamer kemewahan” tutup Seno Aji.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

Baca Juga:   Kendalikan Inflasi, Pemkot Programkan Tanam Pangan Cepat Panen

BERITA POPULER