SAMARINDA– Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyalurkan langsung dana tahap 2 Program Pemberdayaan dan Pembangunan (Pro Bebaya) kepada 1.778 warga di enam Kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang.
Penyerahan dana tahap 2 itu dilakukan Andi Harun secara simbolis, dengan cara memberikan paket sembako kepada warga di halaman di Kecamatan Samarinda Seberang, pada Selasa (23/8/2022).
Tak hanya sembako, Andi Harun juga memberikan sejumlah barang perlengkapan sarana pendukung. Plt Camat Samarinda Seberang Dili Satria Handoko mengatakan, Pro Bebaya di lingkungannya diharapkan berdampak besar bagi masyarakat.
Dirinya juga menjelaskan, dari anggaran sekitar Rp 10 miliar yang dianggarkan di setiap RT di 6 kelurahan, sejak tanggal 22 Agustus, sudah terealisasi Rp 5 miliar atau sebesar 50,9 persen.
“Dan hari ini telah kami realisasikan tahap keduanya melalui penyerahan mesin potong rumput, peralatan olahraga, seragam sekolah, perlengkapan habsi, mesih pompa air portable, sembako kepada keluarga kurang mampu juga penyerahan gerobak sampah,” jelasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan adanya Pro Bebaya tentu dapat menyelesaikan masalah di lingkungan masyarakat. Baik program sarana dan prasana infrastruktur, maupun pemberdayaan masyarakat.
“Semua itu diawali dengan berembuk bersama RT lalu diusulkan ke kelurahan hingga akhirnya bisa terealisasi,” ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut pembangunan di Samarinda saat ini tidak semestinya menempatkan masyarakat sebagai objek, melainkan subjek penerima. Menurutnya, saat ini paradigma untuk melibatkan warga dalam pembangunan harus bersifat partisipatif.
“Jadi pro Bebaya ini kita siapkan dengan melibatkan camat, lurah, RT dimana perencanaannya dimulai dari bawah. Sehingga masyarakat yang membutuhkan harus segera direspons oleh RT lalu disampaikan ke kelurahan,” ucapnya.
Sehingga, hadirnya Pro Bebaya diharapkan tidak lagi terjebak manajemen yang salah sasaran. Oleh karenanya, jika masyarakat membutuhkan perbaikan lingkungan, maka itulah yang harus didahulukan untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Sehingga tidak boleh lagi pemerintah menjadi informasi maha benar. Melainkan aspirasi dari warga itulah yang benar dan tidak boleh lagi dalam pendekatan pembangunan melalui proyek, tapi sesuai keinginan warga,” sebut Andi Harun.
Selain itu, Andi Harun mengaku sejak Pro Bebaya digencarkan, Musrenbang di tingkat kelurahan akhirnya dapat berlangsung kondusif dalam mengusulkan pembangunan.
Dikatakannya pula, melalui Pro Bebaya, RT sudah punya perencanaan terbaik yang diusulkan warga untuk perbaikan lingkungan.
“Sehingga saya berani memastikan kalau seluruh RT akan mendapatkan kue pembangunan yang merata dan berkeadilan,” tegasnya.
“Saya mohon anggaran ini juga bisa digunakan untuk mengurangi orang miskin di lingkungan RT. Walaupun tahun ini kita hanya mampu menyediakan Rp 100 juta per RT karena keterbatasan anggaran. Tapi insyaAllah tahun depan akan kami tingkatkan secara bertahap,” pungkasnya. (mk/rs1)