SAMARINDA – Kalimantan, hingga kini, belum memiliki kereta api sebagai sarana transportasi berkapasitas besar antarprovinsi. Namun, pemerintahan yang dipimpin oleh Rudy Mas’ud dan Seno Aji berencana untuk membangun konektivitas tersebut, yang diyakini akan meningkatkan akses antarprovinsi di Pulau Kalimantan.
Pemerintah pusat, menurut Seno Aji, memegang peranan penting dalam memastikan bahwa proyek besar ini dapat berjalan dengan lancar. Proyek yang melibatkan lima provinsi ini tidak dapat bergantung hanya pada satu kepala daerah saja untuk mewujudkannya.
Dalam kunjungan perayaan ulang tahun Partai Gerindra ke-17, Wakil Gubernur Kaltim Terpilih, Seno Aji, membenarkan bahwa dirinya sempat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan berdiskusi mengenai pembangunan di Kaltim.
“Saya bertemu dengan Pak Prabowo, saya sempatkan berdiskusi berdua tentang pembangunan Kaltim. Saya juga minta, kalau memang bisa diberikan, ada investor jaringan kereta api,” ujarnya.
Terkait pembicaraanya dengan Prabowo, ia menyinggung tentang pentingnya jalur kereta api di Pulau Kalimantan. Dia meminta, mega proyek ini bisa mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Setelah mendengarkan permintaan tersebut, Seno Aji mengungkapkan, proyek strategis Antarprovinsi itu mendapat respon positif dan dukungan penuh dari Presiden.
“Respon beliau sangat positif. Beliau juga mempunyai dana investasi baru yang namanya danantara. Jadi nanti danantara digunakan untuk investasi-investasi seperti Itu,” ucap Seno Aji, mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto.
Pada rencana awal, jalur kereta api akan dimulai dari Kaltim dengan prioritas pembangunan jalur yang menghubungkan Samarinda, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Balikpapan. Sedangkan untuk jangka panjang, jalur kereta akan diperpanjang hingga Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), hingga Kalimantan Barat (Kalbar).
“Kita utamakan Kaltim dahulu, dimulai dari Samarinda, IKN, dan Balikpapan. Lalu diperpanjang terus sampai ke Kalsel, Kalteng, dan Kalbar. Kemudian yang dari Samarinda ke Bontang, Kutim, Berau dan Kaltara,” demikian Seno Aji.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Nicha R