spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gerak Cepat Usut Perusakan KHDTK Unmul, Inspektur Tambang: Kami Siap Bantu Gakkum-KLHK

SAMARINDA – Perusakan Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul) telah menjadi sorotan luas bagi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Hal yang yang ditekankan pada kasus tersebut adalah bagaimana langkah dari stakeholder terkait dalam menindak pelaku penyerobotan.

Hingga saat ini, Inspektur Tambang bersama Gakkum KLHK Kalimantan tengah melakukan pendalaman dan berkolaborasi dalam mengungkap kasus tersebut. Pasalnya, galian seluas 3,26 hektar melibatkan lahan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Diklat Fakultas Kehutanan, Unmul.

Koordinator Inspektur Tambang Kaltim, Djulson Kapuangan menyampaikan bahwa, pihaknya telah melakukan langkah untuk menindaklanjuti kasus penyerobotan lahan secara ilegal, yang dilakukan oleh salah satu perusahaan tambang.

“Kami sudah laporkan kejadian tersebut ke Direktorat Teknik dan Lingkungan, khusus untuk Ilegal Mining ini ada PICnya di Jakarta,” ungkapnya.

Inspektur Tambang bersama Dinas ESDM Kaltim, Fahutan Unmul, dan beberapa stakeholder lain juga sudah meninjau kawasan KHDTK Unmul di Lempake, Samarinda.

Djulson Kapuangan menyatakan, pihaknya siap membantu Gakkum-KLHK, apabila membutuhkan data data khusus terhadap inspektur tambang. Menurutnya, kasus tersebut membutuhkan penyelidikan mendalam yang cukup lama.

Baca Juga:   SDN 011 Danau Maninjau Segera Direnovasi, Siswa Semakin Nyaman Belajar

“Kita saling koordinasi dan kolaborasi dengan Gakkum untuk tindaklanjut kasus ini,” tutupnya.

Sementara itu, Kasi Wilayah II Gakkum-KLHK, Anton Jumaedi menuturkan bahwa, kewenangan tindaklanjut kasus penyerobotan KHDTK Unmul berada dalam lingkup tugasnya.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk melakukan penindakan terhadap pelaku penambangan ilegal dengan terbuka dan transparan.

“Kami akan komitmen, bahwa memang kalau ada dugaan tindak pidana seperti itu, akan kami tindak lanjuti,” imbuhnya.

Dalam prosesnya, Anton mengatakan, pihaknya tentu membutuhkan dukungan yang cukup dari semua pihak dan stakeholder terkait, seperti instansi kehutanan, akademisi, hingga media dalam mengawal kasus ini bisa berjalan maksimal.

“Sampai saat ini kami terus melakukan pendalaman, nanti akan kami informasikan lebih lanjut mengenai progresnya,” pungkasnya.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER