SAMARINDA – Sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 soal efisiensi dan refocusing belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), jumlah penumpang harian di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda menurun signifikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I APT Pranoto, Maeka Rindra Hariyanto membenarkan, bahwa kebijakan efisiensi berpengaruh langsung terhadap bisnis layanan transportasi, terutama sektor penerbangan.
“Memang benar kebijakan pemerintah terkait efisiensi sangat mempengaruhi sektor penerbangan, angkutan kargo, hingga pergerakan orang dan bisnis,” bebernya.
Salah satu bukti dampak efisiensi adalah menurunnya jumlah penumpang harian. Menurut Maeka, sebelum kebijakan diterapkan, jumlah penumpang harian mencapai 3.500 orang. Namun, angka tersebut terjun bebas menjadi sekitar 1.500 orang per hari.
“Untuk saat ini seperti itu. Kita perlu menghitung dulu penurunannya berapa persen, baru bisa memperkirakan kenaikan saat puncak arus mudik,” imbuhnya.
Maeka memperkirakan, nantinya akan terjadi kenaikan saat puncak arus mudik lebaran. Khususnya ditanggal 26-27 Maret, ia menargetkan terjadi kenaikan jumlah penumpang hingga mencapai 2.500 orang per hari.
Kendati demikian, angka tersebut masih lebih rendah dibanding dengan puncak jumlah penumpang di arus mudik lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana, jumlah penumpang bisa menyentuh angka 3.500 orang per hari.
“Sekitar tanggal 26-27 Maret nanti kemungkinan ada peningkatan jumlah penumpang, karena tanggal segitu merupakan puncak arus mudik,” tandasnya.
Efisiensi yang dilakukan pemerintah, mengutamakan pemotongan anggaran dari kegiatan seremonial dan pengadaan alat tulis kantor, serta perjalanan dinas. Untuk itu, berbagai maskap mulai menyesuaikan frekuensi penerbangan akibat berkurangnya mobilitas masyarakat.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky