spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berikan Klarifikasi Insiden Tabrakan, Pelindo sebut Tongkang Hanyut Saat Bertambat Menunggu Jadwal

SAMARINDA – Tanggapi dugaan tongkang yang menabrak Jembatan Mahakam I Samarinda, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda mengaku bahwa, peristiwa itu terjadi di luar jam pengolongan kapal di saat posisi kapal dengan melakukan olah gerak tambat.

Saat di konfirmasi, Tim Humas Pelindo Regional 4 Samarinda, Ali Akbar mengungkapkan bahwa, tongkat milik PT SKA menabrak safety fender jembatan pada Sabtu, 26 April sekitar pukul 23.00 WITA. Pada saat itu, kapal tersebut hendak bertambat untuk menunggu jadwal pengolongan besok.

“Pada jam tersebut sudah tidak masuk jam kegiatan pengolongan di Jembatan Mahakam,” ujar Ali Akbar.

Ali menjelaskan bahwa, saat tongkang tersebut melakukan olah gerak tambat, tali pengikat tugboat ke tongkang putus. Sehingga, tongkang hanyut terbawa arus ke arah bawah jembatan.

Pihak KSA melalu tugboat yang menarik tongkang telah berupaya untuk melakukan penahanan, namun sayang, tongkang tetap melaju hingga menabrak safety fender. Untuk itu, awak kapal segera melaporkan tersebut ke kepanduan Pelindo untuk meminta bantuan evakuasi.

Baca Juga:   Soal Penemuan Mayat di Apotek, Pihak Keluarga Nilai Banyak Kejanggalan

“Posisi Pelindo di sini membantu evakuasi tongkang yang hanyut di wilayah kerja Pelindo sebagai tanggung jawab atas keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim,” tegas Ali Akbar.

Lebih lanjut, Ali menerangkan bahwa, Pelindo sebagai pihak yang bertanggung jawab atas operasional pelayaran di Sungai Mahakam Samarinda telah mengerahkan dua unit kapal tunda untuk melakukan evakuasi.

Saat melakukan evakuasi, pihaknya menemukan bahwa posisi tongkang sudah melewati kolong jembatan dan mendekati Jety Pertamina, yang pada akhirnya dilakukan evakuasi ke area dekat Masjid Karang Asam.

“Posisi Pelindo di sini membantu evakuasi tongkang yang hanyut di wilayah kerja Pelindo sebagai tanggung jawab atas keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim,” tegas Ali Akbar.

Di lain sisi , Wakil Ketua Komisi II DRPD Kaltim, Sapto Setyo Pramono seusai meninjau langsung kondisi jembatan pasca ditabrak, mengaku kecewa dengan pihak terkait yang mengelola Jembatan Mahakam I Samarinda.

“Kejadian ini tidak pernah diinginkan, saya meminta pihak KSOP dan Pelindo untuk bertanggungjawab, apapun bentuknya,” tegasnya.

Baca Juga:   Sambut IKN, Pelatihan Juru Ukur Digelar Pemkot Samarinda

Politikus Partai Golkar ini mengatakan bahwa, pihaknya akan memanggil semua pihak yang berkaitan dengan kejadian untuk memberikan keterangan dan bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

“Kami minta, besok atau lusa untuk segera dilakukan rapat. Kami akan panggil semua pihak, siapa saja, bahkan instansi yang di lalu lintas. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya lagi.

Kini, DPRD Kaltim tengah melakukan kordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menindaklanjutinya Insenden tersebut. Pihaknya mendorong untuk dilakukan penutupan akses jalan di Jembatan Mahakam I Samarinda.

“Apa yang kita lakukan adalah penutupan akses jalan. Jadi, jangan sampai ada korban apalagi kematian warga Kaltim. Sudah cukup yang di Kukar sebagai pembelajaran,” tutupnya.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER