spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soal Hak Pendidikan Siswa Difabel, Hetifah Tegaskan Harus Setara Tanpa Diskriminasi

Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI, saat hadiri Sosialisasi Inovasi dalam Pendidikan Inklusif: Teknologi dan Metode untuk Mendukung Siswa Disabilitas”, Selasa (12/8/2025).

SAMARINDA —  Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan siswa difabel harus memperoleh hak pendidikan yang setara tanpa diskriminasi. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri sosialisasi bertajuk “Inovasi dalam Pendidikan Inklusif: Teknologi dan Metode untuk Mendukung Siswa Disabilitas” yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dirinya di Hotel Aston, Selasa (12/8/2025).

Hetifah meminta BRIN dan pemerintah daerah memaksimalkan teknologi serta metode pembelajaran inklusif demi menjamin akses pendidikan bagi penyandang disabilitas di Samarinda. “Saya ingin Samarinda menjadi kota inklusif yang termanifestasi dari kesempatan yang setara, utamanya dalam bidang pendidikan,” ujar anggota dewan dari Fraksi Golkar tersebut.

Baik pendidikan formal maupun nonformal, Hetifah menilai pemerintah harus memiliki andil dengan memfasilitasi ruang-ruang inklusif. Apalagi di era teknologi saat ini, gawai sudah menjadi kebutuhan utama, sehingga inovasi pendidikan berbasis perangkat pintar perlu diperhitungkan.

Baca Juga:   Hipmi Kaltim Harus Jeli Lihat Peluang Bisnis IKN

Kemandirian belajar dapat menjadi solusi melalui pemanfaatan aplikasi pada gawai pintar, sehingga siswa disabilitas dapat mengakses informasi yang sama. Peran orang tua pun dapat dimaksimalkan melalui pendekatan ini.

“Bisa jadi siswa-siswi disabilitas jarang keluar rumah karena akses dan kendaraan umum serta fasilitas pedestrian yang tidak ramah difabel,” kata Hetifah.

Ia menegaskan, penyandang disabilitas fisik tetap memiliki keistimewaan, baik dari segi intelektualitas maupun kreativitas. Hanya saja, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar mereka dapat menuangkan ide-ide yang dimiliki.

Menjelang Hari Kemerdekaan, 17 Agustus mendatang, Hetifah berharap semangat kemerdekaan juga dirasakan siswa difabel. Mereka harus merdeka dalam belajar dengan hak yang sama. Pemerintah, menurutnya, perlu mendukung hal tersebut melalui program-program tepat sasaran yang berbasis riset dan data, demi keberlangsungan calon-calon intelektual Indonesia yang juga lahir dari anak-anak berkebutuhan khusus.

Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER