spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Bantah Relokasi Pasar Subuh Terkait Kawasan Chinatown

SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda membantah bahwa relokasi Pasar Subuh ke Pasar Dayak berkaitan dengan rencana pembangunan kawasan Chinatown di sekitar Jalan Yos Sudarso. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas, usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPRD Kota Samarinda, Kamis (15/5/2025).

Menurutnya, relokasi Pasar Subuh sudah direncanakan sejak lama dan tidak berkaitan langsung dengan proyek Chinatown. Ia menyebut bahwa pembangunan Chinatown masih dalam tahap perencanaan dan belum memiliki anggaran yang jelas.

“Nah, ini keliru. Jangan dikait-kaitkan relokasi dengan pembangunan Chinatown. Itu kan baru muncul kemarin, sedangkan relokasi sudah direncanakan sejak 2014. Lagipula pembangunan Chinatown ini masih sebatas kawasan saja,” jelas Marnabas.

Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan Chinatown nantinya hanya sebatas kawasan pedestrian, seperti yang telah diterapkan di Citra Niaga. Kawasan tersebut akan dikembangkan secara bertahap, termasuk rencana penataan jalur satu arah di sepanjang gang 3, eks lapak Pasar Subuh.

“Namanya kawasan, kita bangunnya pelan-pelan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Marnabas menyampaikan bahwa relokasi Pasar Subuh ke Pasar Dayak bertujuan untuk memusatkan aktivitas ekonomi pagi di satu tempat. Ini juga merupakan bagian dari strategi pemerintah kota untuk menarik wisatawan ke satu kawasan terintegrasi, baik Pasar Dayak maupun Chinatown yang masih dalam tahap rencana.

Baca Juga:   Terlilit Hutang Hingga Tinggal di Gudang, Pekerja Teras Samarinda Tuntut Keadilan

Ia menegaskan, fokus pemerintah kota ke depan adalah peningkatan sektor jasa, perdagangan, dan industri, mengingat Kota Samarinda tidak memiliki sumber daya alam (SDA) unggulan. Pemerintah berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor nonpertambangan.

“Ingat, Samarinda tidak punya sumber daya alam, jadi kita harus berjuang dari bidang jasa dan perdagangan,” tegasnya.

Marnabas juga menyampaikan bahwa tingkat inflasi di Kota Samarinda saat ini termasuk yang terendah, dan pertumbuhan ekonominya tercatat lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus Susanto

BERITA POPULER