spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Banjir Melanda Bengkuring, Ratusan Keluarga Terdampak

Teks photo: Photo Suasana Banjir di wilayah Bengkuring Raya 2. (Dimas/Media Kaltim)

 

SAMARINDA – Banjir yang cukup parah melanda wilayah Bengkuring dan sekitarnya, Kota Samarinda. Peristiwa ini dipicu oleh meluapnya sungai akibat curah hujan tinggi di daerah hulu, terutama Desa Badak Mekar.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir ini telah merendam setidaknya 9 RT di wilayah Bengkuring, dengan total sekitar 357 kepala keluarga (KK) atau 1.121 jiwa terdampak. Ketinggian air bervariasi, mencapai 20 hingga 1,5 meter di beberapa titik.

Ketua Tim Walikota Untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda Syaparudin menjelaskan, banjir ini telah menyebabkan sejumlah rumah warga terendam.

Untuk membantu para korban, pemerintah kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendirikan dapur umum di Kelurahan Sempaja Timur.

Selain itu, Puskesmas Sempaja Timur juga disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan.

“Kami mengantisipasi segala kemungkinan warga yang sakit akibat banjir. Ini juga sebagai tindak lanjut informasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) yang memprediksi intensitas hujan akan meningkat,” ujarnya

Baca Juga:   Duh, Warga Jalan AM Rifadin Belum Terima Uang Ganti Rugi Lahan

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan intensif di sejumlah titik, termasuk Bendungan Benanga.

“Kami telah menyiagakan perahu untuk evakuasi warga. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan relawan dan pihak kelurahan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir,” katanya.

Suwarso menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mengingat potensi hujan yang masih tinggi.

“Banjir ini tidak hanya menyebabkan kerusakan rumah warga, namun juga mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Sejumlah jalan dan fasilitas umum terendam, sehingga menyulitkan akses transportasi dan kegiatan ekonomi,” tutupnya. (Dim)

Penulis: Dimas
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER