BALIKPAPAN– Investasi bodong bermodus pengadaan barang terjadi di Kota Balikpapan. Korbannya ditaksir mengalami kerugian miliaran rupiah. Adalah DS (33) dan A (24) yang menjadi korban penipuan investasi itu. Dari pengakuan korban, pelaku berjumlah lebih dari satu orang dan sudah terorganisir.
DS mengaku tertipu lantaran di ajak investasi pengadaan barang oleh salah satu pelaku berinisial MU. Dimana DS dijanjikan menerima keuntungan berkisar 15 persen dari modal yang diinvestasikan. Korban mau percaya karena produk investasi ini sudah diikuti banyak orang dan berbadan hukum.
DS menjelaskan, di awal kerja sama keuntungan berjalan lancar, bahkan ada yang sudah menerima pengembalian modal dan keuntungan. “Ketika mulai tanam modal baru, mulai macet Desember 2021 sampai sekarang,” ujarnya, Minggu (28/8/2022) sore.
Mulai merasa janggal, DS lantas minta pertanggungjawaban dari pelaku dan menginginkan diselesaikan secara baik-baik. Dari awal menanam modal, total kerugian yang dialami DS mencapai Rp 46 juta dengan iming-iming keuntungan 17 persen dari modal.
Korban lain, A mengalami kerugian hingga Rp 164 juta. Dia bisa tertarik lantaran melihat teman kerjanya yang ikut investasi dan ternyata ada hasil.
Akhirnya dia bergabung, dari modal jutaan, hingga akhirnya mencapai Rp 164 juta, dan tidak kembali sampai sekarang. “Awalnya lancar. Saya itu ngambil uang di bank dengan asumsi bisa mencicil bank dengan keuntungannya,” jelasnya.
Dirinya berharap kasusnya segera selesai dan pelaku bisa dihukum sesuai dengan apa yang diperbuat, dan aset yang dimiliki pelaku bisa disita untuk mengembalikan kerugian para korban. “Jika uang tidak ada, setidaknya si pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Imam Syafi’i mengaku sudah menerima laporan dari para korban, dan telah menangkap pelaku utama berinisial M. “Iya benar, pelaku utama berinisial M sudah kami tangkap,” ujar Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Imam Syafi’i, Senin (29/8), saat dikonfirmasi.
Namun, Kapolsek Balikpapan Timur belum bisa membeberkan kasus ini lebih lebar, hal ini karena pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih intens. “Nanti kita infokan lebih lanjut jika sudah ada hasil pemeriksaan ya,” tutupnya. (Bom/mk/rs1)