spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

421 Guru Penggerak di Kaltim Berpeluang Diangkat Jadi Kepala Sekolah

SAMARINDA – Kementerian Penddikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk melakukan pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah. Kesempatan yang diberikan pemerintah ini merupakan salah satu program strategis untuk memberikan perubahan besar dalam dunia pendidikan.

Upaya ini pun diperkuat dengan Peraturan Mendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.

Saat turut menyambut kunjungan Tim Ditjen PAUD Dikdasmen ke Samarinda, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan, khusus untuk jenjang SD, sudah ada 11 orang Kepala sekolah diangkat berasal dari Guru Penggerak.

“Sekolahnya terlihat banyak perubahan dengan kepemimpinan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah,” sebutnya sembari mengungkapkan bahwa jumlah Guru Penggerak di Provinsi Kaltim sebanyak 421 orang.

Menurut Nuryadin, kompetensi Guru Penggerak sudah teruji dalam mengelola pembelajaran. Ia yakin, sekolah yang unggul adalah yang bisa mengubah situasi pembelajaran makin kondusif sehingga lulusannya memiliki kompetensi dan karakter yang lebih baik. Nuryadin mengatakan, inilah kebutuhan yang mendesak ada di sektor pendidikan saat ini.

Baca Juga:   Hipmi Kaltim Harus Jeli Lihat Peluang Bisnis IKN

“Program Guru Penggerak menjadi pemantik bagi guru lain untuk meningkatkan kompetensinya terkait teknologi informasi. Sekaligus dengan melihat prospek karir yang bagus di Guru Penggerak, akan makin banyak guru yang terdorong untuk ikut program ini,” ungkap Nuryadin meyakini bahwa Guru Penggerak bisa turut mengimbaskan ilmu dan pengalamannya kepada guru dan sekolah lain.

Adapun kunjungan Tim Ditjen PAUD Dikdasmen ke Samarinda merupakan bagian gerakan mendukung dan menyukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka sekaligus dalam rangka memeriahkan Festival Kurikulum Merdeka. Kegiatan yang melibatkan satuan pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK ini merupakan bentuk dukungan bagi satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Selain itu, melalui kunjungan tersebut, Ditjen Paudasmen sekaligus melakukan advokasi dengan seluruh ekosistem pendidikan di daerah untuk menuntaskan krisis pembelajaran melalui implementasi Kurikulum Merdeka. (cha)

BERITA POPULER