PENAJAM– Sebagai penghargaan atas perjuangannya, Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) menjadikan kompleks pemakaman tokoh perjuangan PPU menjadi Taman Makam Pahlawan.
Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-77 RI, Kerukunan Keluarga Kerajaan Aji Raden Kusuma bin Anden Oko menggelar acara Haul Ke-2 serta ziarah kubur makam beberapa pahlawan lokal PPU, Minggu (21/08/2022). Mereka adalah Aji Raden Kusuma, Anden Keddang, Aji Uya Sahbandar dan Aji Natam, yang merupakan Pahlawan Nasional dari utara Paser.
Makam itu terletak di Makam Tepian Dalam Muara Sesulu, Kecamatan Waru. Kegiatan ini dihadiri penceramah Adda’i ilallah Al Habib Abu Bakar Bin Ja’far Al Kaff (Pembina Majelis Rasulullah SAW PPU).
Ketua DPRD PPU Syahrudin M Noor sekaligus Ketua Panitia Haul Ke-2, mewakili keluarga besar keturunan Aji Raden Kesuma, berterima kasih atas kehadiran para tamu undangan.
Ia menyampaikan tujuan kegiatan agar sejarah tersebut dapat dikenang kembali. Sehingga saat ini dapat berkumpul untuk memperingati wafatnya para pejuang kemerdekaan dari PPU.
“Ini merupakan momen yang sangat penting bagi kita semua, karena banyak sejarah yang telah dilakukan oleh para berjuang kita untuk kemerdekaan bangsa ini,” katanya.
Disampaikannya, selama hidup para tokoh tersebut dikenal sebagai tokoh atau pahlawan yang turut mempertahankan wilayahnya dari penjajah. Mereka dikenal sebagai orang yang ramah dan damai, membela kepentingan kaum lemah dan dapat beradaptasi dan menerima budaya lokal.
Menurutnya, ada kronologis para pejuang-pejuang yang patut dibanggakan di PPU. Dari sejarah yang ada bahwa perjuangan para raja dalam rangka mempertahankan kedaulatan RI sangat besar.
“Saya berharap diberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap para pejuang yang luar biasa di tanah PPU ini,” lanjutnya.
Penghargaan itu salah satunya dengan merevitalisasi areal makam, kemudian menjadikannya sebagai makam pahlawan. Sebagai penghargaan dari perjuangan raja terdahulu dari pemerintah Kabupaten PPU.
“Jadi bagaimanapun saya sangat berharap dan upaya-upaya itu harus kita penuhi supaya perjuangan kita ini bisa direalisasikan. Di daerah lain bisa, tentu di Kabupaten PPU juga bisa. Apalagi kabupaten kita telah ditetapkan sebagai IKN, sehingga jika suatu saat Presiden akan melakukan tabur bunga maka bisa juga datang ke PPU untuk melakukan tabur bunga di makam pahlawan ini,” beber Syahrudin.
Selain itu, PPU sendiri belum memiliki Makam Pahlawan. Sehingga momentum ini sangat tepat jika disampaikan kepada Pemkab PPU supaya ini betul-betul menjadi situs kebanggaan daerah
“Harapan kita perjuangan-perjuangan itu dapat dituliskan dalam sejarah kemerdekaan bangsa ini, khususnya di PPU supaya bisa diketahui oleh khalayak. Karena tidak mungkin kita menyampaikan kepada semua orang setiap saat tanpa ada buku rujukan sebagai pedoman,” jelasnya.
Usai kegiatan ini, Syahrudin ditemani Plh Sekkab PPU Tohar dan undangan lain, melakukan tabur bunga di makam Aji Raden Kesuma bin Anden Oko, Anden Keddang, Aji Uya Sabandar, Aji Natam secara berurutan.
Senada dengan Syahrudin, Tohar mengatakan, masyarakat saat ini harus dapat memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pejuang.
“Pahlawan-pahlawan dari suku Paser pantas mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional. Mengingat, beratnya perjuangan mengusir penjajah Belanda dari bumi tercinta,” sebutnya.
Bahwa berdasarkan manaqib atau biografi yang telah disampaikan terkait dengan sejarah mereka, menurutnya, para pejuang kemerdekaan itu patut dibanggakan dan memperoleh penghargaan dari Pemkab PPU.
“Oleh karena itu, dari sejarah yang telah kita simak bersama, paling tidak kita yang hadir di sini maupun yang tidak hadir untuk selalu mendoakan beliau. Mudah-mudahan amal beliau diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, diterima seluruh kebaikannya dan diampuni segala kesalahan-kesalahannya,” pungkasnya. (sbk/rs1)