SAMARINDA – Seorang pria berinisial HE (39), yang diketahui mengidap down syndrome, ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di kediamannya di Jalan Rukun Gang Mulya, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, pada Senin (4/8/2025) sekitar pukul 09.00 WITA.
Kematian ini dilaporkan oleh kakak kandung korban, Jahri (41), ke Polsek Samarinda Seberang setelah menemukan adanya lebam keunguan di mata kiri almarhum. Laporan ini mendorong tim dari Polsek Samarinda Seberang untuk segera mendatangi lokasi kejadian.
Penyelidikan dan Keterangan Saksi
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang, Ipda Rizky Tovas, membenarkan laporan tersebut. “Awalnya kami menerima laporan dari kakak korban, kalau adiknya ini meninggal diduga tidak wajar karena ada lebam di mata sebelah kiri,” ungkap Tovas, Senin (4/8/2025) sore.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi meminta keterangan dari kakak-kakak almarhum. Fitriyani (49), salah satu kakak korban, menjelaskan bahwa HE telah dirawat di rumahnya selama tiga tahun terakhir. Dua hari sebelum meninggal, HE mengalami demam serta tidak bisa makan dan minum.
Pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 20.30 WITA, Fitriyani bersama suaminya mengantar HE ke rumah kakaknya yang lain, Salasyah (53), yang berlokasi di TKP. Saat itu, lebam di mata kiri HE sudah mulai terlihat samar.
Sesampainya di TKP, kondisi HE semakin memburuk. Ia mengeluarkan air liur dan tidak bisa menelan makanan atau minuman. Melihat kondisi ini, kakak-kakak korban memanggil seorang mantri untuk memeriksa HE sekitar pukul 22.00 WITA. “Di situ, dari pengakuannya kakaknya, si mantri hanya memberikan obat penurun panas,” jelas Tovas.
Pada keesokan harinya, Senin (4/8/2025) sekitar pukul 05.30 WITA, Salasyah yang hendak salat subuh mendapati adiknya mendengkur dan mulutnya mengeluarkan air liur. Setelah dicek bersama Fitriyani, ternyata HE sudah tidak bernapas.
Karena adanya lebam yang mencurigakan, pihak keluarga melaporkan dugaan penganiayaan. Pihak kepolisian pun segera menindaklanjuti dengan melakukan autopsi pada jenazah HE untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil dari autopsi tersebut.
Pewarta: Dimas
Editor: Agus S