spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nekat Sahur On The Road dengan Musik Disko, Kasatlantas Ancam Tahan Mobil Selama 3 Bulan

Foto: Kasatlantas Polresta Samarinda Creato Sonitehe Gulo (Media Kaltim)

 

SAMARINDA – Sempat viral beberapa hari lalu di media sosial (medsos) menampilkan sejumlah pemuda melakukan aksi sahur on the road dengan menggunakan musik diskotek di atas sebuah mobil pikap.

Aksi sejumlah pemuda tersebut menarik perhatian masyarakat yang menganggap bahwa membangunkan orang sahur dengan cara seperti itu sangat tidak pantas.

Menyikapi hal tersebut, Kasatlantas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo, menjelaskan bahwa dari perspektif kepolisian, sahur on the road yang benar adalah tidak mengganggu dan tidak berlebihan.

Mengingat tradisi Indonesia dahulu, saat membangunkan sahur dengan menggunakan kentongan bambu dan beduk yang diarak keliling dengan berjalan kaki. “Jangan merusak kekhidmatan bulan Ramadan dengan membangunkan orang untuk sahur dan beribadah dengan cara berdisko dan berjoget-joget di atas mobil, itu sangat tidak etis dan kontradiktif,” ungkap Kompol Creato Sonitehe Gulo, Jumat (15/3/2024).

Sebelumnya, Satlantas Polresta Samarinda juga pernah mengamankan aksi pemuda yang melakukan sahur on the road dengan musik diskotek dan berjoget.

Baca Juga:   Lagi Santai di Warung, Sopir Truk Pengedar Sabu Ditangkap

“Kesucian bulan Ramadan harus dijaga dengan tidak melakukan tindakan yang tidak pantas. Bahkan disalahgunakan dengan keterlibatan minuman keras, serta membawa anak perempuan dengan pakaian yang tidak pantas.

“Dari video tersebut terlihat sebuah mobil pikap yang mengangkut sejumlah orang di belakangnya. Mobil pikap tersebut seharusnya ditilang dan ditahan. Jika kami menemukan perihal serupa, kami akan melakukan tilang dan menahan mobil tersebut hingga Ramadan selesai bahkan sampai tiga bulan, dengan tujuan memberikan efek jera,” jelasnya.

Gulo, sapaan akrabnya, sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan para remaja yang terlibat dalam konvoi membangunkan sahur tersebut. Ia menganggap tindakan yang dilakukan pemuda itu justru mengganggu masyarakat.

“Karena mereka membangunkannya dengan cara dipaksakan. Itu dapat mengganggu pemilik rumah, kita tidak tahu mungkin di dalam rumah tersebut ada orang sakit,” tutur Gulo.

Kemudian, personel Polresta Samarinda juga telah dikerahkan untuk melakukan patroli di sejumlah daerah di Kota Samarinda.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan konvoi membangunkan sahur dengan cara yang tidak layak. Sahur on the road harus dilakukan dengan cara yang sopan, santun, dan saling menghargai,” tandasnya.

Baca Juga:   Tujuhbelasan, Polisi Tenggarong Bekuk 2 Karyawan Pengedar Sabu

Penulis: Ernita
Editor: Agus S

BERITA POPULER