spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nah, Diduga Pengetap BBM, Honda Jazz Terbakar di SPBU Jalan AW Syahranie

SAMARINDA– Tiba-tiba saja suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan AW Syahranie, Sabtu (15/10/2022) jadi geger. Satu unit mobil Honda Jazz bernopol DD 1211 NG terbakar saat sedang mengantre bahan bakar minyak (BBM).
Seorang saksi mata, Fauzi (38) mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Dia mengaku saat itu dirinya juga tengah mengantre BBM.

Tetiba saja, Fauzi mendengar salah seorang petugas SPBU berteriak bahwa ada api. Ia pun sontak bergerak cepat mengambil alat pemadam api ringan (Apar) yang ada di SPBU tersebut.

“Jadi awalnya asap pekat hitam dulu, lalu api menyala dari dalam mobil, saat saya semprotkan apar api sempat padam, lalu api menyala lagi,” ucap Fauzi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra AH melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman dan Penyelamatan, Teguh Setiawardana mengatakan, pihaknya langsung menuju lokasi saat menerima informasi adanya mobil terbakar tersebut.

“Kita langsung menerjunkan tim guna melakukan penanganan,” ungkap Teguh saat dikonfirmasi awak media. Usai berhasil memadamkan api, petugas menemukan 3 jeriken berkapasitas 30 liter.

Baca Juga:   Kaltim Bersiap Tuan Rumah Harsiarnas dan Rakornas KPI Tahun 2024

Satu diantaranya berisikan BBM Pertalite dan dua lainnya masih kosong. Selain itu ditemukan juga pompa air yang diduga dipakai untuk mengisi jeriken.
Kapolres Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang, AKP Noor Dhianto saat dikonfirmasi menyebut, saat ini pengemudi mobil tengah dirawat di rumah sakit lantaran mengalami luka bakar.

“Iya korban berada di rumah sakit karena mengalami luka bakar di tangannya bagian sebelah kanan,” ujar AKP Noor Dhianto.
Saat disinggung terkait temuan 3 jeriken, AKP Noordhianto mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan mobil tersebut merupakan pengetap atau bukan.

“Dugaan sementara pengetap BBM namun kami masih melakukan penyelidikan. Kami masih kumpulkan fakta-fakta dan barang bukti yang berhubungan dengan terbakarnya mobil,” paparnya.

Dirinya juga menerangkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan kegiatan pemantauan terhadap modus aktivitas penimbun BBM.

“Biasanya indikasi kendaraan digunakan untuk mengetap BBM ialah kendaraan roda dua. Kemudian menggunakan mobil pikap, atau kendaraan niaga lainnya. Bila benar yang bersangkutan pengetap, maka menjadi modus baru,” pungkasnya. (Vic)

Baca Juga:   Hadiri Rapat Paripurna HUT Kaltim ke-66, Isran: IKN Kebahagiaan Masyarakat Kaltim

BERITA POPULER