Foto: Mensos RI, Saifullah Yusuf saat menyampaikan Materi DTSEN di Gedung Olah Bebaya, Samarinda. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Dalam kunjungannya di Kalimantan Timur (Kaltim), Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf tekankan penggunaan mekanisme Data Tinggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan dalam penyaluran bantuan sosial.
Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan bahwa penggunaan data yang akurat akan meminimalisir kesalahan sasaran dan memastikan bantuan tepat sasaran, terutama bagi 10 persen penduduk dengan tingkat kesejahteraan paling bawah atau desil 1.
“Kita harus bekerja berdasarkan data yang sama agar terjadi kesinambungan. Maka Presiden menerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025. Yang intinya adalah semua pihak di lingkungan pemerintah harus menyediakan data yang sama,” ujarnya di Gedung Olah Bebaya, Samarinda, Sabtu (10/5/2025).
Lebih lanjut, Saifullah Yusuf menerangkan bahwa, kerja sama lintas sektor dalam penggunaan data akurat menjadi suatu keharusan untuk meningkatan kesejahteraan sosial di Kaltim.
Ia menegaskan keterlibatan sektor, seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Program Keluarga Harapan (PKH), Organisasi Sosial (Orsos) Lembaga Kesejahteraan Sosial dan masyarakat peduli sosial merupakan roda dalam mensukseskan penyaluran bantuan tepat sasaran.
“Baik itu pemerintah pusat, daerah, maupun lembaga terkait, mari kita meninggalkan ego sektoral dan bekerja bersama demi mencapai target kesejahteraan yang ditetapkan Presiden,” jelasnya
Lebih spesifik, Saifullah Yusuf menargetkan para pendamping PKH untuk membantu minimal 10 keluarga penerima manfaat setiap tahunnya agar bisa bergraduasi dan mandiri.
Untuk alokasi anggaran di Kaltim, Kemensos mengalokasikan anggaran lebih dari Rp400 miliar untuk Benua Etam, yang menyasar lebih dari 115.000 keluarga penerima manfaat.
“Presiden punya atensi betul terhadap 500 triliun lebih (anggaran bantuan sosial). Maka dengan data yang akurat itu mudah-mudahan makin tahu nanti ya, kita makin tepat sasaran,” ungkapnya.
Berdasarkan profil kemiskinan di Kaltim, masyarakat yang hidup miskin berada di daerah pedesaan. Untuk itu, Saifullah Yusuf mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja sama dalam upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky