spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kejar Cuan di IKN, PPU Gandeng Donggala

PENAJAM – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) menggandeng Pemkab Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam mencari keuntungan atas pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim. Diantaranya dalam memenuhi kebutuhan mulai dari material, bahan pangan hingga kepariwisataan.

Bupati Donggala Kasman Lassa bahkan sampai berkunjung ke PPU sejak Minggu, (28/8/2022) dalam menindaklanjuti kerja sama yang telah direncanakan dengan Plt Bupati PPU Hamdam Pongrewa itu. Dalam kunjungan balasan ini, Kasman memaparkan potensi yang ada di daerahnya ke hadapan jajaran Pemkab PPU.

Kasman menjelaskan, kedatangannya kali ini berkaitan dengan kepastian sektor mana saja yang akan dikerjasamakan. Adapun kesepakatan itu nanti akan dibuat dan dituangkan lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

“Saya bertemu kawan, Plt Bupati PPU (Hamdam) dengan jalan pemerintahan. Kita ingin membuat satu ikatan yang kuat secara legalitas hukum. Caranya dengan MoU, yang nanti kita tindaklanjuti melalui OPD terkait,” ujarnya, Senin (29/8/2022).

Kerja sama diantaranya sektor kebutuhan material batu-batuan yang akan ditawarkan untuk pembangunan IKN. Menurutnya, Donggala mampu memenuhi kebutuhan serta kualifikasi batu material dalam proyek infrastruktur pusat negara itu.

Baca Juga:   Mahasiswa Sangatta Gantung Diri di GOR Kudungga

“Yang mau dikerjasamakan ialah material pasir, batu kerikil, batu apung dan batu lainnya. Karena di Donggala terkenal dengan banyak batu,” sebutnya.

Kasman menyebutkan, suplai baru ke wilayah Kaltim ini bukan hal yang baru. Menurutnya, kerja sama pemenuhan material baru ke Bumi Etam ini telah terjadi puluhan tahun.

“Dari Donggala ke Kalimantan, masuk ke Samarinda termasuk Balikpapan. Dari sanalah batu itu dibawa melalui tongkang, dan aktivitas bongkar muat sudah lama terjadi,” ujarnya.

Selain itu juga kerja sama di sektor perikanan, peternakan dan pertanian. Menurutnya, daerah yang terkenal dengan sapinya itu juga telah berhasil memenuhi kebutuhan pangan secara nasional bahkan rutin menyuplai hingga ke luar negeri.

“Sektor perikanan, karena ikan Donggala juga sudah diekspor. Lalu pertanian, karena produk kami juga sudah puluhan tahun masuk ke Kaltim, membawa beras, jagung, ubi, buah-buahan dan sayur-sayuran. Kami juga ada ratusan kelompok peternak yang mengandalkan sapinya,” beber Kasman.

Tak luput dari perhatian, kerja sama di sektor kepariwisataan juga akan dijalin. Karena menurutnya akses antara dua kabupaten ini tak terpaut jauh. Diharapkan dengan melalui hubungan itu juga mampu saling mendatangkan kunjungan bagi daerah masing-masing.

Baca Juga:   Pernikahan Anak di Kaltim didominasi Perempuan

“Hubungan laut Donggala ke PPU ini cukup dekat. Saya, jam 10 malam berangkat dari Pantoloan, tiba di sini jam 5 subuh,” tandasnya.

Terlepas dari itu semua, Kasman menyebutkan, hal ini merupakan salah satu upaya pemerintahannya dalam mendukung dan berkontribusi adanya IKN. Sejalan dengan penetapan Donggala sebagai salah satu daerah yang ditetapkan sebagai penyangga IKN di sektor pangan.

“Ternyata, pindahnya IKN ke sebagian wilayah Kaltim, Donggala juga dapat getarannya. Makanya kami di Donggala juga ikut berdansa dengan memainkan peran ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, hasil kesepakatan yang dirumuskan bersama ini akan disusun dalam sebuah nota kesepahaman. Adapun  penandatanganan akan dilakukan di Titik Nol IKN di Kecamatan Sepaku, PPU.

Sementara itu, Plt Bupati PPU Hamdam mengungkapkan rencana kerja sama ini tidak terlepas dari peran Kasman dalam membaca peluang. Disebutkan bahwa rekan alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu hebat dalam membaca peluang bisnis.

“Semua itu tergantung kepala daerahnya. Kebetulan Bupati Donggala (Kasman) memiliki jiwa enterpreneur, makanya beliau bisa membaca peluang ke depannya. Beliau tahu betul bahwa selama ini, Kaltim secara umum dan PPU secara khusus membutuhkan suplai material,” terangnya.

Baca Juga:   Sambut Libur Idul Adha, Bandara APT Pranoto Tambah Jadwal Penerbangan

Diakuinya, selama ini di PPU saja tidak memiliki kualitas dalam memenuhi material kontruksi-kontruksi khusus. Sehingga itu membuka peluang besar yang akan memudahkan, mengefektifkan dan mengefisienkan dalam mendistribusikan logistik untuk membantu dan melancarkan pembangunan IKN.

“Tentu keseriusan itu perlu kita respons dengan serius pula. Karena kita meyakini bahwa kerja sama ini akan saling menguntungkan kedua belah pihak,” pungkas Hamdam. (sbk/mk/rs1)

BERITA POPULER