SAMARINDA – Kebakaran besar melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Nabil Husein yang terletak di Jalan Rapak Indah, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, pada Rabu (12/3/2025) pukul 18.50 Wita, tepat saat para santri dan pengurus pesantren sedang berbuka puasa.
Kobaran api pertama kali terlihat membumbung tinggi dari lantai atas gedung perkantoran pesantren. Uki, staf pembantu di Ponpes Nabil Husein, yang berada di bawah, menyaksikan api yang sudah membesar.
“Saya melihat api itu sudah besar, dari atas dia saya lihat, posisi saya itu lagi di bawah, dan posisi gedung itu tidak ada aktivitas, jadi kosong gedung itu,” ungkapnya
Dalam situasi panik, Uki berusaha menyelamatkan berkas-berkas penting yang ada di dalam gedung. Meski demikian, api cepat melalap seluruh ruangan.
“Saya sempat menyelamatkan berkas penting di dalam sana tadi, tetapi banyak komputer dan lain-lain terbakar di dalam sana, dan saya sempat menyelamatkan laptop. Karena api dari atas, saya sempat menyelamatkan barang-barang,” jelasnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Kadisdamkar) Kota Samarinda, Hendra Ah, menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi di ruang laboratorium lantai 3 gedung perkantoran pesantren. Namun, informasi mengenai titik api masih simpang siur antara lantai 2 dan 3.
“Kejadian, kita mendapatkan informasi, meminta komando kami kebakaran di Pesantren Nabil Husein di area gedung perkantoran. Dugaan sementara kejadian kebakaran di ruang laboratorium di lantai 3, cuman masih simpang siur informasi nih antara lantai 3, lantai 2, tetapi kami menduga korsleting listrik,” ujar Hendra Ah saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Saat kebakaran terjadi, bangunan dalam keadaan kosong karena penghuni pesantren sedang melaksanakan ibadah buka puasa. Api melahap beberapa ruangan, termasuk ruang laboratorium, ruang guru, dan kantor Ponpes Nabil Husein. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Proses pemadaman api berlangsung selama sekitar satu setengah jam. Petugas pemadam kebakaran dan relawan mengalami kesulitan karena akses jalan yang cukup luas namun terhalang oleh bangunan bertingkat yang tinggi.
“Posisi bangunan tersebut kosong karena posisi semua berbuka puasa, dan ditinggal bangunan tersebut. Terdapat beberapa ruang yaitu ruang lab, ruang guru, dan kantor Pesantren Nabil Husein. Kendala cukup luas akses jalannya cuman karena gedungnya bertingkat-tingkat banyak tidak mampu apa namanya para relawan memadamkan karena gedungnya tinggi lumayan tinggi. Kenapa pemadaman kurang lebih satu jam setengah,” jelasnya.
Penulis: Dimas
Editor: Nicha R