SAMARINDA – Perkara seorang balita di Kecamatan Samarinda Utara yang positif sabu usai meminum air dari rumah tetangganya mulai mendapati fakta lain. Dari pengakuan ST (50) yang kini telah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian, air bekas sabu itu ternyata diberikan langsung oleh sang ibu kepada anaknya.
ST mengaku, awalnya sang ibu memang mendatangi dirinya untuk meminjam sejumlah uang. Ia pun memberikan syarat kepada ibu dari balita tersebut, jika ingin meminjam uang maka harus mencabut ubannya terlebih dahulu.
Tepat pada Senin (5/6/2023), sang ibu pun datang bersama anaknya ke kediaman ST yang tak jauh dari rumahnya. Di sana, ST menceritakan, bahwa saat sang ibu tengah mencabuti ubannya, tiba-tiba sang anak yang kala itu tengah memakan jajanan meminta air minum lantaran haus.
Sang ibu yang mendengar permintaan anaknya itu kemudian berinisiatif untuk mengambil air yang berada di dalam botol tepat di samping ST dan memberikannya kepada balita tersebut.
“Jadi bukan saya yang ngasih. Mamaknya langsung ambil aja itu botol dan dikasih ke anaknya. Jadi mamaknya nggak ada nanya-nanya dulu,” ucap ST saat diwawancarai awak media di Polresta Samarinda, Selasa (13/6/2023).
Meski begitu, ST mengaku jika dirinya memang mengetahui pada saat sang ibu memberikan botol bekas bong sabu itu kepada balita tersebut. Akan tetapi, dirinya tidak bisa berbuat banyak, sebab saat dilihat air di dalam botol itu telah diminum oleh si balita.
“Saya tau itu air bekas nyabu. Botol itu memang saya pakai untuk nyabu. Tapi bukan saya yang kasih ke anaknya,” ungkapnya.
Lebih jauh, ST mengungkapkan bahwa dirinya memang merupakan seorang pemakai, dan baru saja menggunakan kristal mematikan itu selama dua bulan belakangan.
“Baru dua bulan, empat kali makai. Makainya di rumah itu. Barang itu nggak beli di kasih teman. Kata teman itu bisa bikin nggak ngantuk gitu,” pungkasnya. (vic)