spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ini Tips Jarak Tempuh Aman Berkendara dari Astra Motor Kaltim 2

SAMARINDA – Bagaimana mengatur jarak aman dalam berkendara? Nah pembahasan ini penting bagi setiap pengendara sepeda motor.
Pengendara sepeda motor, perlu mengetahui jarak berkendara yang aman. Misalnya berapa kilo jarak yang ditempuh ketika berkendara.

Safety Riding Instruktur Astra Motor Kaltim 2 Fajrin Nur Huda menjelaskan, tentang jarak tempuh yang efektif ketika berkendara dengan sepeda motor sehingga pengendara dapat berkendara dengan aman dan selamat sampai tujuan.

“Berbicara tentang jarak tempuh ideal , sebenarnya tidak ada jawaban yang benar-benar pas, kecuali kata sesuai dengan kondisi,” kata Fajrin.
Pengendara sepeda motor memiliki faktor lain yang dapat dipertimbangkan saat melakukan perjalanan jauh seperti kondisi sepeda motor dan kondisi fisik.

Kedua faktor tersebut dapat menjadi penentu jarak tempuh maksimal yang bisa digunakan bagi pengendara sepeda motor.

“Tidak ada batasan tertentu. Namun, umumnya kita harus selalu berhenti berkendara dan mengistirahatkan motor minimal 3 jam setelah berkendara, berhenti sejenak 3 sampai 10 menit untuk mendinginkan mesin dan mengistirahatkan kondisi tubuh,” tambahnya.

Baca Juga:   Pasar Ramadan IM3: Tempat Ngabuburit Seru Sambil Nikmati Promo Spesial

Dalam waktu 3 jam itu, biasanya dalam kecepatan normal kita sudah menempuh jarak sekitar 100 km. Jadi, paling tidak setiap 100 km kita berhenti sejenak, selain itu dianjurkan pula kita berkendara maksimal selama 8 jam. Dalam artian, setelah kita melakukan perjalanan seharian dalam waktu 8 jam maka kita perlu istirahat penuh.

Karena itulah di luar negeri, tidak ada supir bus yang memiliki jam kerja lebih dari 8 jam. Begitupula di Indonesia, untuk bus antar luar kota pasti memiliki supir pengganti yang siap untuk diajak untuk bergantian dalam mengendarai kendaraan mereka.

“Selain kondisi fisik yang harus diperhatikan, kondisi kendaraan juga perlu diperhatikan. sepeda motor perlu dilakukan perawatan setelah melakukan perjalanan jauh, misalnya perlu pergantian oli di jarak 2000 sampai 3500 km tergantung dari kendaraan masing – masing,” paparnya.

Menurutnya, selain kemampuan berkendara, diperlukan juga penggunaan pakaian berkendara (riding gear) yang aman dan mengecek kondisi motor secara teliti sebelum touring. Ketiga hal tersebut juga masih perlu ditunjang dengan kondisi badan yang fit agar perjalanan bisa makin aman.

Baca Juga:   Golkar Kaltim Optimistis Pertahankan Kursi Ketua DPRD, Samarinda Kejar 10 kursi

“Ridir gear dan kondisi kendaraan, seluruh persiapan touring harus didukung dengan kondisi pengendara yang sehat,” ucap Fajrin.

Pengendara harus selalu mengecek kondisi oli mesin pada sepeda motornya agar motor tetap dalam kondisi prima. Selain itu, setelah berkendara jarak jauh kondisi rem dan ban juga perlu di cek. Karena pada saat berkendara dalam waktu lama, penggunaan rem akan sering digunakan dan ban terus melaju dalam waktu yang lama.

“Bagi sepeda motor yang masih menggunakan teknologi tromol utamanya, mengalami panas berlebih di komponennya,” tutup Fajrin.
Oke, Selamat berkendara, dan stay safe. (rls/astra)

BERITA POPULER