JAKARTA – PENTASTIK bisa dianggap sebagai festival musik yang akan memberikan warna segar dan pengalaman menarik dalam ranah pertunjukan musik tanah air.
Diprakarsai oleh promotor Visinesia Live, PENTASTIK siap menghadirkan pertunjukan seni musik pop “metal” (melayu total) menjadi budaya yang populer, seru, dan tak terlupakan bagi para penggemar musik tanah air.
“Pentastik bisa dianggap sebagai sebuah festival musik yang berbeda dari festival-festival pada umumnya. Festival ini mengangkat genre musik pop melayu yang menjadi budaya populer di skena musik Indonesia. Kami melibatkan sejumlah musisi besar dan bahkan dapat disebut legendaris di genre pop melayu dan dangdut untuk tampil dalam satu panggung festival. Dengan tema ‘Hits Metal’ (melayu total) yang kami usung, penonton akan diajak bergoyang sepanjang pertunjukan!” beber Dipta, Director Visinesia Live.
Acara yang akan digelar di beberapa kota besar di Indonesia ini akan menyambangi para penggemar musik di Bandung, Makassar, Samarinda, Banjarbaru, dan kota-kota lain, dengan penutupan di Jakarta.
PENTASTIK telah memiliki line-up yang akan membuat para penikmat musik bergoyang massal. Beberapa di antaranya adalah Setia Band, Happy Asmara, Wali, Kangen Band, Repvblik, Mutia Ayu, dan masih banyak lagi nama-nama keren yang akan mengikuti dalam line-up PENTASTIK.
Pentastik kota pertama digelar pada bulan Juli di Bandung, dan diikuti oleh Makassar pada bulan Agustus, yang berhasil membuat ribuan penonton terhibur dengan bernyanyi dan bergoyang bersama dalam penampilan Kangen Band, Wali, Setia Band, dan Mutia Ayu.
Untuk bisa menyaksikan PENTASTIK ini, pihak promotor telah menetapkan harga tiket mulai dari 100 ribu. Tiket sudah tersedia untuk dipesan melalui Goers.com, kiosTix, dan tiket.com.
“Kota ketiga akan digelar di GOR Kadrie Oening (GOR Sempaja) Samarinda. Ini sangat dinantikan para penggemar PENTASTIK karena ini akan menjadi momen sejarah dalam musik melayu,” ucap Dipta.
Tiga band besar melayu, yaitu Wali, Repvblik, dan Setia Band, akan tampil dalam satu panggung, ditambah dengan penampilan Mutia Ayu dan juga bakat-bakat lokal dari Samarinda.
“Semuanya dengan penampilan yang berbeda dari festival musik lainnya,” tutup Dipta. (rls)
Editor: Agus Susanto