SAMARINDA – Isu kedekatan Golkar dengan Gerindra semakin menghangat sejak Rudy Mas’ud memantapkan diri mencalonkan Gubernur Kalimantan Timur November nanti. Saat pengembalian formulir ke Kantor DPP Gerindra pada Sabtu (18/5/2024) di Jalan Kadrie Oening, Air Hitam, Samarinda, kedekatan itu semakin jelas.
Sebelumnya, Rudy Mas’ud memberikan ciri-ciri wakilnya kelak haruslah memiliki keinginan membangun Kaltim, berintegritas dan memiliki kualitas. Tentunya Rudy Mas’ud sudah memiliki pertimbangannya sendiri mengenai calon wakilnya nanti. Namun Harum–sapaan Rudy Mas’ud, membuka peluang kepada Gerindra memberikan calon wakil gubernurnya nanti.
“Sangat berpeluang kalau memang dari Gerindra. Siapapun yang diusung Gerindra, kita akan mendengarkan. Tapi saya yakin Gerindra akan memberikan kader terbaiknya,” ucap Harum pada sesi wawancara.
Selain itu, Rudy Mas’ud juga ingin memiliki koalisi besar. Maka Gerindra yang notabenenya salah satu partai terbesar di Kalimantan Timur dirasa pilihan yang paling logis daripada partai lain. Sebab di 10 Kabupaten/Kota nantinya Rudy mengharapkan bisa memiliki andil di Pilkada November nanti.
Di tempat lain, Seno Aji, Sekretaris DPP Gerindra mengungkapkan dalam sambutannya bahwa nama Rudy dan dirinya telah diajukan ke pusat untuk ditinjau. Ia tidak menutup-nutupi bahwa dirinya telah mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil Gubernur Kaltim.
“Terkait wakil Gubernur memang saya sendiri sudah mencalonkan diri sebagai calon Gubernur dari Partai Gerindra,” ungkap Seno usai acara penyerahan simbolis formulir Calon Gubernur di DPP Gerindra.
Namun ia juga meluruskan, dirinya belum dapat dipastikan menjadi calon wakil Gubernur. Yang jelas ia telah melakukan komunikasi secara lisan di Rakornas kemarin. Telah ia sampaikan juga ke DPP perihal tersebut. Harapannya kemudian bahwa dalam waktu dekat akan diselesaikan.
Sebelumnya Ketua DPD Gerindra Andi Harun menyatakan ada empat nama yang diusulkan sebagai hasil Rakorda partainya akan didalami oleh tim penjaringan yang telah dibentuk.
“Soal siapa yang akan menjadi nomor 1 dan nomor 2 (calon gubernur atau wakilnya) itu tergantung dari dinamika dan komunikasi antar parta dan antar calon,” tutupnya.
Pewarta : Khoirul Umam – Andi Desky
Editor : Nicha R