SAMARINDA – Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Samarinda memastikan proses penerimaan calon siswa Sekolah Rakyat terus berlangsung. Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Masyarakat dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Dinsos PM Kota Samarinda, Agus Sofyan mengatakan bahwa pihaknya kini tengah menjaring siswa melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, tersebar pesan WhatsApp yang berisikan informasi pendaftaran bantuan pendidikan gratis untuk keluarga tidak mampu di Kota Samarinda. Dengan membawa dokumen, seperti Kartu Keluarga, Surat Keterangan Tidak Mampu, dan Rapor Pendidikan, peserta dapat mendaftar program tersebut untuk jenjang SMP dan SMA.
Saat dikonfirmasi media ini melalui telepon seluler, Agus mengungkapkan bahwa pola penerimaan Sekolah Rakyat memang dapat berbeda-beda, termasuk munculnya broadcast pesan yang beredar di masyarakat.
“Broadcast itu memang benar, memang dari pusat pola penerimaannya bisa bermacam-macam. Namun yang jelas, itu untuk calon siswa dari kalangan tidak mampu dan datanya nanti terpadankan dengan aplikasi dari Kemensos,” kata Agus, Kamis (26/6/2025)
Terkait fasilitas dan anggaran yang dibutuhkan per siswa di Sekolah Rakyat, Agus belum bisa menjabarkan secara detail. Pasalnya, pihak Dinsos belum menerima petunjuk penuh dari pemerintah pusat.
“Saat ini yang kami siapkan hanya calon siswa, belum ada arahan lebih lanjut dari Kemensos terkait jumlah atau teknis penerimaan. Jadi untuk pertanyaan soal itu belum dapat kami jawab sebelum ada ketetapan dari pusat,” jelas Agus.
Sama hal dengan data penerimaan calon siswa, Agus mengatakan bahwa data dari Kemensos memang sudah tersedia, tetapi rincian teknis soal jumlah hingga pola pemerataan antar kelurahan belum dapat dijelaskan lebih jauh.
“Pada dasarnya data dari Kemensos memang sudah ada, tetapi soal penempatan dan rincian lainnya belum dapat dikonfirmasi,” ungkap Agus.
Hingga saat ini, Dinsos telah menerima 100 calon siswa yang diidentifikasi awal dan siap untuk menerima manfaat. Sebelumnya pun pihaknya sudah melakukan pendataan lapangan terhadap 100 siswa yang dijaring berdasarkan data dari Kementerian Sosial.
Siswa yang telah bersedia ini akan ditempatkan di Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) sesuai dengan arahan pusat. Sedangkan untuk penambahan siswa selanjutnya, pihaknya akan menempatkan siswa tersebut di Balai Latihan Kerja Samarinda di Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang.
“Awalnya memang sekolah rakyat ini dijalankan dengan pola asrama, tetapi kami juga menemukan ada calon siswa yang mengundurkan diri atau tidak siap dengan pola asrama tersebut. Jadi itu juga jadi pertimbangan,” katanya.
Dari data Kementerian Sosial, Agus menjelaskan bahwa pihaknya menerima data masyarakat miskin berjumlah hampir 10.000. Namun, untuk saat ini pihaknya mendatangi langsung kepada 100 penerima awal yang teridentifikasi dan bersedia mengikuti pendidikan Sekolah Rakyat
“Saat ini yang sudah didatangi itu untuk 100 calon siswa pertama, dan memang tersebar di 10 kecamatan di Samarinda. Kami belum menerima arahan dari Kemensos terkait penambahan jumlah calon siswa maupun pola pelaksanaan selanjutnya. Sekarang ini fokus kami hanya pada identifikasi calon siswa yang sudah ditetapkan pusat,” tutupnya.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky