spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bermain Speedboat Berakhir Duka, Pria Muda Tewas di Eks Tambang Samarinda

SAMARINDA – Seorang pria bernama Mustofa (27) ditemukan tewas tenggelam di kolam bekas tambang batu bara di Jalan Merapi, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 17.00 Wita. Korban ditemukan sekitar dua jam setelah dilaporkan hilang.

Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam, menjelaskan peristiwa bermula ketika korban bersama tiga rekannya bermain speedboat remote control (RC) di lokasi tersebut. Namun, speedboat yang digunakan tiba-tiba macet di tengah kolam.

Korban berinisiatif berenang untuk mengambil speedboat. Diduga ia kehabisan napas dan akhirnya tenggelam sebelum berhasil mencapai perahu

Saksi mata, Jamal, yang ikut dalam proses pencarian, menjelaskan korban ditemukan dengan cara dipancing menggunakan kail.

“Kami tadi memancing, pakai kail pancing. Awalnya sempat lepas karena dia berenang tidak memakai baju,” ujar Jamal. Korban ditemukan pada pukul 18.45 Wita, sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.

Proses pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas, relawan, dan masyarakat sekitar. Dengan bantuan peralatan seadanya, termasuk pancing, korban berhasil ditemukan. Kapolsek Aksarudin mengapresiasi antusiasme masyarakat yang membantu dalam pencarian.

“Alhamdulillah kami dibantu oleh Basarnas, masyarakat sekitar, dan relawan,” kata AKP Aksarudin Adam.

Baca Juga:   SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) resmi memberlakukan sistem satu arah di sejumlah ruas jalan utama kota. Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang semakin parah akibat peningkatan volume kendaraan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, HMT Manalu, dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa ruas jalan Gatot Subroto 1 akan menjadi satu arah dari SPBU menuju Gatot Subroto 2. Kendaraan dari arah Gatot Subroto 2 akan diarahkan lurus ke Jalan Camar, sementara dari Jalan Camar hanya diperbolehkan lurus. Perubahan serupa juga berlaku untuk ruas jalan lainnya seperti Samanhudi dan Ahmad Yani. “Keputusan untuk menerapkan sistem satu arah ini telah melalui kajian yang matang dan melibatkan berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas jalan dan merubah pola perilaku berkendara masyarakat,” ujarnya Dishub Samarinda akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas sistem satu arah ini. Selain itu, pihaknya juga tengah mengkaji kemungkinan penerapan sistem satu arah di ruas jalan lainnya seperti Agus Salim dan Abul Hasan. “Kami menyadari bahwa perubahan sistem lalu lintas ini akan berdampak pada masyarakat,” tambahnya Oleh karena itu, kami akan terus melakukan sosialisasi dan evaluasi. “Ke depan, kami juga akan mengintegrasikan sistem lalu lintas dengan teknologi ATCS untuk mengatur waktu lampu merah secara lebih efektif,” jelasnya Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat perubahan sistem lalu lintas, Dishub Samarinda akan melakukan penyesuaian waktu lampu merah secara manual. “Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mencari alternatif rute perjalanan dan memarkir kendaraan di tempat yang telah disediakan,” tutupnya. Penulis: Dimas Editor: Nicha R

“Masyarakat sekitar sangat antusias membantu pencarian dengan menggunakan peralatan seadanya yaitu berupa pancing, alhamdulillah korban bisa ditemukan,” tambahnya.

Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa kerumah Korban. Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Pewarta: Dimas
Editor: Nicha R

BERITA POPULER