SAMARINDA – Menjadi pembicara dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan VI di lingkungan Pemkot Samarinda, Senin (10/10/2022), Wali Kota Samarinda Andi Harun menitik beratkan isu strategis dan kepemimpinan kinerja dalam organisasi.
Pelatihan PKA diikuti sebanyak 35 pejabat eselon IIII dari berbagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Samarinda. Pelatihan sudah memasuki hari ke-8 dan berlangsung di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kaltim, Jalan H A M Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Mengawali materinya, Wali Kota Andi Harun bertanya kepada para peserta diklat soal perbedaan Isu, rumor dan gosip. Bahkan ia juga membeberkan terkait isu strategis dalam pemerintahannya saat ini.
Mulai dari pengendalian masalah banjir, tuntutan pelayanan publik, mengatasi masalah kemiskinan, hingga mewujudkan infrastruktur yang modern dan mewujudkan Samarinda Smart City.
“Isu strategis dalam materi kali ini sebenarnya bagian dari visi dan misi Wali Kota. Saya berharap kepada peserta diklat setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan ini langsung membuat aksi proyek perubahan yang sesuai dengan isu-isu di OPD-nya masing-masing,” pesan Wali Kota,
Ia mencontohkan, seperti isu strategis di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dalam mewujudkan infrastruktur yang mantap dan modern.
“Jika melihat ada jalan yang berlubang tentunya harus ada langkah yang bisa mengeksekusi agar perbaikan jalan tadi segera teratasi tanpa menunggu anggaran APBD perubahan atau di tahun berikutnya. Aksinya dengan membentuk terlebih dahulu UPT Perbaikan Jalan dengan berbagai kajian,” kata Andi Harun.
Ia juga mengingatkan kepada peserta diklat jika pemimpin tidak boleh mengorbankan institusi demi mengejar popularitas. Melainkan seorang pemimpin hadir harus bisa memberikan dampak seberapa besar untuk masyarakat.
Oleh itu, ia berpesan, setelah mengikuti pelatihan ini, pejabat eselon III harus punya rancangan untuk membangun tim yang kuat dengan mengetahui identifikasi stafnya masing-masing di OPD.
“Sehingga dengan membangun budaya organisasi yang kompak tadi tentu memudahkan kita untuk merumuskan isu-isu strategis di unit kerja masing-masing berdasarkan tim yang sesuai kapasitas dan kapabilitas. Karena staf di kantor ini memiliki karakter yang berbeda-beda jadi wajib untuk dirangkul semua,” pungkasnya. (Adv/Diskominfosamarinda)