spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Samarinda Ingatkan Agar PLTSa Jangan Jadi Beban APBD

Foto: Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Adriansyah. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Samarinda terus menjadi sorotan. Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Adriansyah, menilai proyek ini sebaiknya tidak mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang saat ini tengah dalam kondisi efisiensi.

Menurut Adriansyah, pengelolaan sampah menjadi energi memang penting, namun mekanisme pembiayaannya harus realistis. Dirinya tidak ingin adanya proyek tersebut dapat memotong porsi anggaran program yang telah berjalan.

“Kalau bisa dikerjakan melalui investasi swasta, itu lebih bijak. Jangan sampai membebani APBD,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah perlu menentukan pilihan jelas, apakah akan membangun PLTSa atau insinerator. Namun, jika salah satu program bisa dilakukan dengan mekanisme pembiayaan yang tidak menggunakan APBD, Adriansyah mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung penuh.

“Keduanya prinsipnya sama, sama-sama membakar sampah untuk menghasilkan energi. Jadi lebih baik fokus ke salah satunya. Saya pribadi lebih condong ke PLTSa,” ujarnya.

Baca Juga:   Ketua DPRD Dorong Pemkot Jadi Momentum Kemerdekaan Untuk Samarinda Berbenah

Adriansyah menambahkan, keunggulan PLTSa adalah mampu mengolah sampah yang tidak bernilai ekonomi menjadi sumber energi. Namun, ia mengingatkan potensi kendala pada ketersediaan bahan baku.

“Sistem pengelolaan dari hulu ke hilir harus diperkuat. Kalau pasokan sampah kurang, opsi impor sampah dari daerah lain bisa dipertimbangkan,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun sebelumnya telah mengumumkan rencana pembangunan PLTSa saat mendampingi Menteri LHK RI Hanif Faisol Nurofiq di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan. Menurutnya, teknologi PLTSa terbukti ramah lingkungan dan sudah digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Teknologi ini bisa mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan energi terbarukan. Minim polusi, hemat bahan bakar, dan cocok diterapkan di Samarinda,” terang Andi Harun.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER