Foto: Hetifah Sjaifudian, Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar. (Ist)
SAMARINDA – Isu Partai Golongan Karya (Golkar) akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) demi pergantian ketua umum mencuat dan menjadi sorotan publik. Spekulasi kian ramai lantaran Bahlil Lahadalia, yang baru menjabat setahun lalu setelah terpilih secara aklamasi, disebut-sebut akan digantikan.
Gonjang-ganjing ini bahkan dikaitkan dengan restu dari Istana, yakni Presiden Prabowo Subianto. Kabar beredar, Bahlil sempat menuju Istana untuk bertemu presiden pada Senin (11/8/2025). Namun ia membantah bahwa pertemuan itu membahas Munaslub.
Penolakan serupa datang dari internal Golkar. Salah satunya dari Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, yang menegaskan tidak mengetahui soal isu tersebut saat diwawancarai Media Kaltim di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Selasa (12/8/2025).
“Ngga sih, kalau saya tidak mendengar soal itu,” tegas Hetifah.
Publik menilai isu Munaslub ini dipicu kedekatan Bahlil dengan presiden sebelumnya, Joko Widodo. Di bawah kepemimpinan Prabowo, posisinya disebut-sebut menjadi rentan. Spekulasi lain menyebut, dorongan Munaslub berasal dari kader Golkar sendiri, yang menilai menurunnya kepercayaan publik terhadap partai.
“Intinya nggak ada itu,” tekan Hetifah lagi.
Sejauh ini, belum ada kepastian apakah isu Munaslub akan benar-benar terealisasi, meski sejumlah sumber menyebut pihak Istana telah merestui perubahan struktur ketua umum di Partai Golkar.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S