spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Klarifikasi Pemprov Kaltim: Insiden Ajudan Gubernur Bukan Pelarangan Liputan

SAMARINDA — Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Kalimantan Timur, Syarifah Alawiyah, memberikan klarifikasi atas insiden yang melibatkan ajudan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan sejumlah wartawan saat sesi wawancara di kantor Gubernur Kaltim, Senin (21/7).

Syarifah menyebut dirinya menjadi saksi langsung atas situasi yang memicu ketegangan tersebut. Ia menegaskan bahwa insiden itu terjadi bukan karena adanya pelarangan liputan, melainkan karena kondisi Gubernur yang sudah kelelahan dan sedang diburu waktu menuju agenda berikutnya.

“Saya berharap teman-teman media bisa memahami kondisi saat itu. Pak Gubernur sejak pagi sampai pukul 3 sore mengikuti rangkaian acara tanpa sempat makan dan salat. Setelah itu beliau harus segera menghadiri kegiatan lainnya,” kata Syarifah saat dikonfirmasi pada Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, pada sesi doorstop usai acara, Gubernur telah beberapa kali menyampaikan bahwa wawancara cukup dilakukan sampai titik tertentu. Namun, karena beberapa wartawan masih mengajukan pertanyaan, ajudan yang bertugas dianggap bereaksi secara spontan.

“Saya pun saat itu sempat mencolek salah satu rekan wartawan agar berhenti bertanya karena Pak Gubernur sudah bilang ‘sudah ya’. Tapi karena masih terus bertanya, mungkin ajudan yang tugasnya menjaga pimpinan jadi agak emosional. Saya harap ini bisa dimaklumi,” ujarnya.

Baca Juga:   Ini Sorotan Wakil Ketua DPRD Kaltim Jelang Berakhirnya Jabatan Isran-Hadi

Syarifah menjelaskan bahwa dalam protokol keprotokolan, waktu bagi wartawan untuk melakukan wawancara (doorstop) memang disediakan, tetapi tetap bergantung pada kesediaan pimpinan.

“Jika Gubernur memang ingin segera melanjutkan agenda, kami harap rekan media memahami dan menghentikan pertanyaan. Apalagi jika sudah ada arahan dari tim protokol atau pejabat yang mendampingi,” katanya.

Ia juga menanggapi pertanyaan soal apakah wartawan hanya boleh bertanya seputar agenda kegiatan. Menurutnya, idealnya pertanyaan diarahkan pada substansi acara yang sedang berlangsung.

“Kalau agenda membahas koperasi, ya kita harap pertanyaannya juga di seputar itu. Kecuali beliau sedang senggang dan tidak dikejar waktu, mungkin bisa dijawab pertanyaan di luar topik,” tambahnya.

Menanggapi laporan bahwa ajudan Gubernur sempat meminta identitas wartawan dan nama medianya setelah wawancara, Syarifah mengaku tidak mengetahui kejadian lanjutan tersebut karena ia sudah meninggalkan lokasi.

“Saya tidak ikut sampai akhir, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi setelah saya pergi. Tapi saya harap tidak diperpanjang lagi. Mari kita saling memahami dan menjaga komunikasi yang baik antara media dan tim protokol,” tuturnya.

Baca Juga:   GasPol! Rudy Mas’ud dan Seno Aji Raih Nomor Urut 2 di Pilkada Kaltim 2024

Ia juga menyebut jika memang ada kejadian serupa di tempat lain, seperti laporan dari wartawan saat kunjungan Gubernur ke wilayah utara, maka perlu dibicarakan secara baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman berkepanjangan.

“Kalau saya pribadi sih berharap ini tidak dibesar-besarkan. Karena di saat-saat seperti itu situasinya kadang tidak ideal. Mari kita jaga sinergi bersama,” pungkasnya.

 

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

BERITA POPULER