Foto: Suasana Job Fair 2025 yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda di Hotel Mercure. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Samarinda, Sofyan Ady membantah terkait isu yang beredar di masyarakat bahwa Job Fair hanya sekedar formalitas pihak perusahaan. Pasalnya pelaksanaan job fair yang kerap dicap hanya sebagai formalitas tidak disertai dengan transparansi tentang tanpa data yang jelas soal tingkat penerimaan kerja dari kegiatan tersebut.
Sofyan menekankan bahwa acara semacam ini harus dapat dipantau dan dievaluasi dengan baik agar memberikan dampak nyata bagi para pencari kerja. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan melalui laporan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang ada di Job Fair 2025.
“Memang benar, selama ini muncul isu bahwa job fair hanya formalitas. Itu yang kami coba perbaiki bersama para pelaku usaha dan HRD,” ujar Sofyan, Rabu (25/6/2025).
Menurutnya, sebelum acara dimulai, pihak Disnakertrans bersama dengan penyelenggara sudah memanggil para HRD untuk memastikan pelaporan data yang jelas dari pelaksanaan job fair sehingga pelaksanaan program ini dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami tekankan kepada para HRD, setelah acara selesai, sampaikan laporan soal jumlah pelamar dan berapa yang diterima kerja. Itu yang kadang sulit dicapai,” ungkapnya.
Selain itu, Sofyan juga mengakui bahwa salah satu kendala dalam pengawasan adalah belum maksimalnya pelaporan dari para pelamar kerja sendiri. Dirinya meminta untuk para pelamar yang yang diterima perusahaan melalui Job Fair ini dapat melaporkan kepada Disnakertrans Samarinda agar pendataan dapat dilakukan.
“Sering kali yang dapat kerja tidak lapor, merasa urusan selesai. Padahal bagi kami, data itu vital untuk mengukur efektivitas job fair. Berapa yang mendaftar, berapa yang diterima kerja, itu angka yang perlu diketahui bersama,” tegasnya.
Disamping itu, Sofyan mengatakan bahwa pelaksanaan job fair bukan hanya soal angka peserta, tetapi juga soal kualitas dan tindak lanjut dari acara tersebut.
“Kami di Disnakertrans siap memastikan bahwa job fair tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar membawa perubahan nyata bagi para pencari kerja di kota ini,” tegasnya lagi.
Terlepas dari itu, angka pengangguran di Samarinda memang menunjukkan tren positif dari tahun sebelumnya. menurut Sofyan, hal ini dapat merefleksikan bahwa kegiatan yang dilakukan dapat berdampak besar dalam menekan angka pengangguran.
“BPS mencatat angka pengangguran dari 6,2 persen turun menjadi 5,9 persen. Kami berharap tren ini terus membaik, seiring dengan perkembangan perekonomian Samarinda dan masuknya berbagai investor baru,” tutupnya.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky