spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PUPR Samarinda sebut Hujan Lebat dan Talus Deposit Jadi Penyebab Longsornya Terowongan Selili

SAMARINDA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Samarinda menyebabkan sejumlah kawasan terdampak banjir dan longsor, tak terkecuali proyek strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda juga mengalami longsor di bagian depan kanan Terowongan Selili.

Pemkot Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengeluarkan pernyataan bahwa longsor tersebut diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan talus deposit (material longsoran lampau).

“Hujan yang berlangsung dari pukul 04.00 hingga sore ini jadi salah satu faktor terjadinya longsor, dan adanya talus deposit menyebabkan runtuhnya tanah ke bawah,” ujar Desy Damayanti, Kepala Dinas PUPR Samarinda.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi terhadap kondisi geologi pada lereng sejak Bulan Februari dan ditemukan pada sekitar area tersebut (diluar ROW) terdapat area talus deposit yang dapat memicu pergerakan lereng.

Dalam kasus ini, PUPR Samarinda bersama Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur (BGTS) melakukan pengkajian terhadap pergerakan lereng yang terjadi di area sisi kanan portal terowongan.

Baca Juga:   SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) resmi memberlakukan sistem satu arah di sejumlah ruas jalan utama kota. Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang semakin parah akibat peningkatan volume kendaraan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, HMT Manalu, dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa ruas jalan Gatot Subroto 1 akan menjadi satu arah dari SPBU menuju Gatot Subroto 2. Kendaraan dari arah Gatot Subroto 2 akan diarahkan lurus ke Jalan Camar, sementara dari Jalan Camar hanya diperbolehkan lurus. Perubahan serupa juga berlaku untuk ruas jalan lainnya seperti Samanhudi dan Ahmad Yani. “Keputusan untuk menerapkan sistem satu arah ini telah melalui kajian yang matang dan melibatkan berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas jalan dan merubah pola perilaku berkendara masyarakat,” ujarnya Dishub Samarinda akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas sistem satu arah ini. Selain itu, pihaknya juga tengah mengkaji kemungkinan penerapan sistem satu arah di ruas jalan lainnya seperti Agus Salim dan Abul Hasan. “Kami menyadari bahwa perubahan sistem lalu lintas ini akan berdampak pada masyarakat,” tambahnya Oleh karena itu, kami akan terus melakukan sosialisasi dan evaluasi. “Ke depan, kami juga akan mengintegrasikan sistem lalu lintas dengan teknologi ATCS untuk mengatur waktu lampu merah secara lebih efektif,” jelasnya Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat perubahan sistem lalu lintas, Dishub Samarinda akan melakukan penyesuaian waktu lampu merah secara manual. “Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mencari alternatif rute perjalanan dan memarkir kendaraan di tempat yang telah disediakan,” tutupnya. Penulis: Dimas Editor: Nicha R

“Untuk area lain, baik di dalam terowongan ataupun di lereng sisi outlet (Jalan Kakap) tidak terjadi pergerakan apapun, dan kami nyatakan aman,” ungkapnya.

Longsor ini menyebabkan runtuhan tanah disisi kanan terowongan, dengan estimasi volume sebesar 150 meter kubik dan luas runtuhan mencapai 210 meter persegi pada pukul 09.17 WITA.

Untuk menanggulangi hal itu, pihak PUPR akan melakukan tiga rencana penanganan longsor yang terjadi di Terowongan Selili. Pertama, pihaknya akan melakukan SWA dan penutupan area dengan menggunakan terpal sembari menunggu rontokan (debris) lereng stablil.

Setelah pembersihan material debris, kami melakukan pembobokan shotcrete yang menggantung di atas, kemudian dilakukan pembersihan hasil bobokan.

“Sesudah bersih, kami buat safety shotcrete 1 layer (5 cm), yabg kemudian dilanjutkan dengan pemasangan wiremesh dan shotcrete layer ke 2 (±5 cm). Terakhir, kami melakukan pemasangan Rockbolt,” tambah Desy Damayanti.

Terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap ini merupakan proyek strategis, yang diharapkan dapat terselesaikan dengan memenuhi semua standar kelayakan agar keselamatan masyarakat Samarinda dapat terjamin.

Baca Juga:   Tindak Tegas Pungutan di Sekolah, Seno Aji: Ketahuan Pungli, Kita Copot

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER