spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dilema Beasiswa Sekolah di Bawah Kementerian Agama, Sabransyah: Alhamdulillah, Kami Terakomodir GratisPol

Foto: Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Kaltim, Subriansyah saat menyampaikan materi pendidikan madrasah di Kaltim. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Dilema kesenjangan antara lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan menjadi persoalan yang perlu diperhatikan pemerintah. Bukan masalah vertikal nya sebuah instansi, namun siswa yang didik merupakan insan daerah yang juga perlu diberikan perhatian.

Hal ini diungkapkan Kabid Pendidikan Madrasah, Subriansyah saat membahas program madrasah unggul, ramah, dan terintegrasi di Kalimantan Timur (Kaltim) di Kantor Kemenag Kaltim, Samarinda pada Jum’at (25/4/2025).

“Memang ada kesenjangan antara dua instansi ini. Namun, kami terus melakukan pendekatan kepada stakeholder dan menjelaskan bahwa yang kami didik ini adalah anak-anak masyarakat Kalimantan Timur,” ujar Subriansyah.

Ia menegaskan bahwa, seharusnya tidak ada perbedaan perlakuan antara siswa madrasah dan sekolah umum. Pasalnya, siswa yang belajar di Kemenag, terkadang menginginkan hal yang didapat dengan pelajar lainnya.

“Mereka harusnya diperlakukan setara, baik yang berada di bawah naungan Kementerian Agama maupun Dinas Pendidikan. Meskipun terkadang diperlakukan berbeda ibarat anak kandung dan anak tiri, kami tetap memberikan pelayanan dan perhatian yang maksimal,” tambahnya.

Baca Juga:   Fortuner Belum Bayar Cicilan, Pria Samboja Dianiaya Debt Collector

Untuk saat ini, Subriansyah mengapresiasi atas semakin meningkatnya perhatian pemerintah daerah terhadap pendidikan madrasah. Lebih lanjut, Ia mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama dan komunikasi yang intensif antara pihak madrasah dan pemerintah daerah telah menunjukkan hasil positif.

Terlebih dengan adanya program pendidikan gratis atau GratisPol, ia menyampaikan bahwa pihaknya telah membahas program tersebut dalam rapat bersama Pemerintah Provinsi Katim. Pihaknya berharap ada sinergi kesamaan pandangan terkait pendidikan madrasah.

“Mereka menyatakan tidak akan membedakan antara madrasah dan sekolah umum dalam pelaksanaannya. Artinya, program ini akan diberlakukan secara setara,” tegasnya.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER