spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bisnis Pertambangan, Rudy Mas’ud: Lebih Banyak Mudaratnya

Foto: Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat menyampaikan pidato singkat di Masjid Al-Muhajirin, Samarinda. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Isu bisnis pertambangan masih menjadi pertanyaan di benak masyarakat, apalagi sektor pertambangan kian marak dilakukan. Hingga saat ini, jemaat safari Ramadan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim masih mempertanyakan komitmen pemerintah dalam mengambil sikap terkait bisnis pertambangan dan program pasca galian tambang.

Untuk itu, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menyatakan komitmennya untuk katakan tidak kepada pengelola pertambangan dan siap memberantas tambang ilegal. Pasalnya, pertambangan menurutnya lebih banyak merugikan masyarakat ketimbang manfaatnya.

“Sektor pertambangan itu lebih banyak mudaratnya, lebih banyak ruginya. Oleh karena itu saya tidak mengutamakan sektor pertambangan menjadi hal yang penting. Kita harus bisa beralih ke sektor lain,” ujar Rudy Mas’ud di Masjid Al-Muhajirin, Samarinda, Senin (17/3/2025).

Selain itu, ia menjelaskan bahwa sektor pertambangan merupakan wilayah kewenangan pusat untuk memberikan izin menambang. Pihaknya, berwenang dalam mendukung dan mengawasi jika ada tambang yang tidak berizin.

Baca Juga:   Relawan Pro Harus Tegaskan Solid Dukung Pasangan Rudy-Seno di Pilgub Kaltim

“Walaupun kewenangan perizinan penggalian batu bara ada di pemerintah pusat, kita ti Daerah wajib memberi dukungan. Paling tidak memberikan laporan jika ada tambang yang belum berizin. Karena pertambangan sejatinya tanggung jawab kita semua,” terangnya.

Selain perizinan, Rudy Mas’ud juga mengakui banyaknya perusahaan tambang yang tidak menutup lahan dengan cari yang benar seusai penggalian. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap perusahaan yang ngeyel dengan aturan program pasca penggalian.

“Terkait reklamasi pasca-tambang, kami terus mencari solusi terbaik untuk memanfaatkan kembali lubang tambang yang tersebar di wilayah Kaltim,” ucapnya.

Terlebih, saat ini Kaltim sendiri telah memiliki lubang galian tambang sebanyak 1.743 di beberapa titik. Hal ini menjadi persoalan serius tak kala, beberapa lubang tersebut sudah menelan korban jiwa yang mayoritas korbannya adalah anak-anak.

“Ini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Saya sangat khawatir apabila lubang tambang tidak ditangani dengan baik. Keberadaannya akan terus menjadi ancaman bagi masyarakat dan lingkungan di Kaltim. Untuk itu, kami akan berupaya memberantas pertambangan yang merugikan masyarakat ini” pungkasnya.

Baca Juga:   Ini Tuntutan Ratusan Sopir Truk Kala 'Kepung' Balaikota

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER