SAMARINDA – Jembatan Mahakam I, salah satu ikon Kota Samarinda, menjalani serangkaian tes penting pada hari Selasa (4/3/2025). Tes ini dilakukan untuk memastikan kondisi jembatan setelah insiden tabrakan dengan tongkang beberapa waktu lalu.
Tim ahli dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur melakukan pengujian dinamis dan geometris.
“Kami ingin melihat bagaimana jembatan ini merespons beban setelah tertabrak,” kata Priyo Suprobo, Tenaga Ahli KKJTJ Kementerian PUPR, di lokasi pengujian.
Pengujian ini fokus pada bagian jembatan sepanjang 100 meter dan 60 meter. Tim ahli mengukur kekakuan dan ketegaran jembatan, serta mencari tanda-tanda perubahan struktur.
“Kami perlu tahu apakah frekuensi jembatan masih baik. Jika masih baik, berarti jembatan ini masih kuat,” jelas Priyo.
Selain itu, tim juga mengukur apakah ada perubahan pada bentuk jembatan, seperti kemiringan atau penurunan.
“Jembatan ini sudah tua, jadi ada kemungkinan kekuatannya berkurang. Kami ingin memastikan tidak ada perubahan besar setelah tabrakan,” tambahnya
Priyo juga menyebutkan Jembatan Mahakam I sudah sering mengalami insiden tabrakan.
“Jembatan ini sudah 39 tahun dan pernah tertabrak tongkang 22 kali. Untungnya, kondisinya masih cukup baik. Tapi, hasil lengkapnya akan kami umumkan setelah rapat evaluasi nanti malam,” ungkapnya.
Hasil evaluasi akan diumumkan pada hari Kamis (6/3/2025). Keputusan tentang kelayakan jembatan akan diambil berdasarkan hasil tes tersebut.
“Tim ahli menggunakan alat-alat canggih untuk mengukur getaran, pergerakan, dan perubahan bentuk jembatan. Data yang didapat akan dianalisis dengan komputer untuk mendapatkan hasil yang akurat,” tutupnya.
Penulis: Dimas
Editor: Nicha R
