SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mempersiapkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui simulasi yang dilakukan di sejumlah wilayah. Program ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama pelajar.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Irhamsyah, mengungkapkan bahwa saat ini program MBG masih dalam tahap pembahasan dan simulasi.
“Hari ini kita masih simulasi untuk penerapan MBG di Kaltim,” katanya saat dihubungi oleh Wartawan Media Kaltim, Senin (13/1).
Simulasi MBG saat ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tenggarong, Kutai Kartanegara, dan akan berlanjut ke Kutai Barat pada Selasa (14/1) serta Mahakam Ulu pada Rabu (15/1).
Namun, hingga saat ini, pemerintah pusat belum mengeluarkan petunjuk teknis (Juknis) sebagai acuan pelaksanaan resmi program MBG di Kaltim. “Juknisnya belum ada. Kalau sudah ada, nanti kita informasikan,” tambah Irhamsyah.
Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menjelaskan bahwa simulasi di SLB Negeri Tenggarong merupakan langkah awal untuk mempercepat implementasi resmi program ini. “Sebenarnya kewenangan penerapan MBG ini masih dipegang oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kita masih konsolidasi dengan BGN,” jelasnya.
Akmal menambahkan, pembahasan program MBG juga mencakup penentuan harga porsi makanan per anak. “Simulasi ini hanya percontohan saja. Karena memang APBD kita belum teranggarkan dan belum ada arahan dari nasional,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kejelasan penganggaran antara pemerintah pusat dan daerah. “Karena ini program nasional, maka penganggarannya di nasional. Kalau ada perintah dari pusat untuk dianggarkan di daerah, maka kita akan anggarkan dan eksekusi,” tutupnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Agus S