PENAJAM – Pola smart economy coba diwujudkan Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) bekerja sama dengan perusahaan transportasi nasional, Gojek.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) PPU berhasil menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Master Plan Smart City Tahap III yang diselenggarakan pada 22-23 Agustus 2022 lalu. Bertempat di aula lantai I Kantor Bupati PPU, kegiatan tersebut menghasilkan enam quick win atau program unggulan dari masing-masing dimensi smart city.
Enam quick win tersebut, diantaranya Puspita (Pusat Promosi dan Informasi Pariwisata) untuk dimensi smart branding, Serbu Gass (Seratus Bank Unit Sampah dan Gerakan Sedekah Sampah) untuk dimensi smart environment, Go PPU untuk dimensi smart governance, SIHARPA (Sistem Informasi Harga Pasar) untuk smart economy, ruang terbuka hijau dengan fasilitas internet gratis untuk dimensi smart living, dan Call Center 112 untuk dimensi smart society.
“Enam quick win yang didapat merupakan hasil dari diskusi para peserta bimtek yang terdiri dari perwakilan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PPU beserta stakeholder terkait, serta evaluasi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU, Hamdam Pongrewa,” ujar Kepala Diskominfo PPU, Budi Santoso saat ditemui, Senin (29/08/2022).
Penyusunan master plan smart city ini masih akan dilanjutkan ke tahap keempat. Pada kesempatan itulah Diskominfo PPU akan menggandeng Gojek. Bimtek tersebut direncanakan akan digelar pada 19-20 September 2022. Budi menyebut sudah melakukan diskusi awal dengan Gojek terkait apa yang bisa dilakukan di PPU.
“Saya mendapat informasi bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pembahasan untuk MoU dengan Pemkab PPU. Nah, sementara kami di dinas teknis mencoba untuk menyusun operasionalnya. Misalnya, dalam rangka mewujudkan smart economy yang ada di PPU, maka kita coba teknisnya seperti apa dengan Gojek,” jelasnya.
Dalam kerja sama itu akan ada pembinaan maupun kolaborasi dengan komunitas yang ada di PPU. Seperti Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan lainnya.
“Termasuk juga aplikasi serupa yang sudah berjalan saat ini di PPU, ada Jamride. Kita harapkan nantinya Gojek bisa menjadi mitra, menjadi pembina barangkali bersama dengan Jamride. Jadi tidak mematikan apa yang sudah ada di PPU, tetapi justru malah mengembangkan yang ada di sini,” ungkap Budi.
Adapun output Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City Tahap I – IV akan menjadi buku induk master plan rencana pembentukan smart city di PPU. Buku induk master plan smart city tersebut, diharapkan dapat menjadi pedoman kepala daerah yang akan memimpin PPU pada periode berikutnya.
Ia menambahkan, keunggulan diterapkannya smart city, akan memberikan berbagai kemudahan layanan kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di kabupaten/kota, yang ada di masyarakat dengan cara-cara yang cerdas sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Karena ini suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Mau tidak mau, suka tidak suka ini harus kita pakai karena dengan kemajuan teknologi informasi saat ini sedemikian pesat. Tidak ada lagi daerah-daerah yang masih menggunakan pola-pola lama. Semuanya sudah bertransformasi untuk menerapkan smart city di daerah,” tutupnya. (sbk/mk/rs1)