SAMARINDA – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai angka tertinggi sepanjang tahun 2023, yaitu 6,22%. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya, yang hanya 4,48%. Prestasi ini diumumkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, dalam konferensi pers online dari Samarinda beberapa waktu lalu.
Menurut Yusniar, pertumbuhan ekonomi Kaltim tidak hanya didorong oleh percepatan aktivitas ekonomi, tetapi juga oleh inovasi di berbagai sektor.
“Ada tiga sektor yang tumbuh paling cepat, yaitu pengadaan listrik dan gas (16,05%), konstruksi (15,82%), dan jasa keuangan dan asuransi (11,72%),” katanya.
Yusniar juga mengatakan bahwa Kaltim memiliki ekonomi yang tangguh, dengan diversifikasi sektor yang luas. Pertambangan masih menjadi sektor andalan, dengan kontribusi 43,19% terhadap total ekonomi. Sektor lain yang juga berperan penting adalah industri pengolahan (17,73%), konstruksi (10,31%), pertanian, kehutanan, dan perikanan (8,02%), serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor (6,31%).
“Sektor pertambangan dan penggalian menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, dengan andil positif terbesar sebesar 2,42%. Ini menegaskan posisi Kaltim sebagai penyedia sumber daya yang vital,” ujarnya.
Yusniar menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim juga didukung oleh pemerintah, melalui peningkatan belanja infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan permintaan ekspor batu bara secara global sepanjang tahun 2023.
Namun, Kaltim juga harus menghadapi tantangan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan keberlanjutan lingkungan. “Kami berharap inovasi dan investasi terus berlanjut, sehingga menciptakan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan,” tutupnya. (Han)
Pewarta : Hanafi
Editor : Andi Desky