Foto: Penyerahan seragam sekolah secara simbolis kepada salah satu sisw Sekolah Rakyat oleh Kepala TWAP Kota Samarinda, Saparuddin. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi di Kota Samarinda resmi dimulai. Acara yang berlangsung di lingkungan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Jalan Untung Suropati ini dibuka oleh Kepala Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Saparuddin.
Dirinya menegaskan bahwa program ini merupakan implementasi kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh anak Indonesia, tanpa memandang status sosial ekonomi, dapat mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas.
“Sekolah rakyat ini adalah wujud perhatian negara kepada masyarakat, khususnya keluarga tidak mampu. Presiden berkomitmen agar tidak ada anak Indonesia yang putus sekolah hanya karena faktor ekonomi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat bukanlah sekolah biasa, melainkan sekolah unggulan dengan fasilitas lengkap yang seluruhnya ditanggung Kementerian Sosial RI. Mulai dari seragam, sepatu, perlengkapan belajar, buku, hingga laptop disediakan secara gratis bagi para siswa. Bahkan, kebutuhan makan siswa pun turut difasilitasi.
Menurutnya, keunggulan lain dari sekolah rakyat adalah jumlah siswa yang terbatas sehingga proses belajar mengajar dapat lebih fokus. Di Samarinda, jumlah siswa yang mengikuti MPLS kali ini sebanyak 66 orang, terdiri dari 21 siswa SD, 25 siswa SMP, dan 20 siswa SMA.
“Kalau dibandingkan dengan sekolah reguler, fasilitas di Sekolah Rakyat ini lebih lengkap. Lingkungan belajarnya juga dibuat nyaman agar anak-anak bisa berkembang maksimal, baik dari sisi akademik, keterampilan, maupun pembentukan karakter,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah pusat juga menyiapkan pembangunan gedung Sekolah Rakyat permanen di kawasan Stadion Palaran Samarinda dengan nilai investasi sekitar Rp280 miliar. Pembangunan ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun sehingga dapat segera digunakan oleh siswa.
“Ini bukti keseriusan pemerintah. Kita ingin melahirkan generasi emas 20 tahun mendatang yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki moral, spiritual, dan keterampilan unggul,” tegasnya.
Terakhir, Saparuddin mengajak orang tua dan masyarakat untuk mendukung penuh keberadaan Sekolah Rakyat. Menurutnya, peran orang tua murid menjadi salah satu kunci suksesnya penyelenggaraan program Sekolah Rakyat.
“Tugas utama mereka adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Insyaallah melalui pendidikan yang berkualitas, kemiskinan di masa depan bisa diatasi,” pungkasnya.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky



