spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

4 Kecamatan di PPU Dilanda Banjir dan Longsor, Warga Dievakuasi

PENAJAM – Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir di Penajam Paser Utara (PPU) menyebabkan banjir di banyak titik, pohon tumbang hingga tanah longsor. Hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama terjadi sejak Selasa (23/8/2022) sampai Kamis (25/8/2022).

Sejalan dengan itu, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) PPU menerima beberapa laporan bencana. “Berdasarkan data kami di Kecamatan Penajam, di Kelurahan Nenang, Nipah-Nipah, Kelurahan Sungai Paret, dan Kelurahan Lawe-Lawe satu titik,” ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Marjani.

Akibatnya, sebagian besar warga beserta harta benda mereka yang berada di lokasi banjir, harus dievakuasi ke tempat aman. Kedalaman genangan air berkisar 20 sentimeter hingga 1,5 meter. Berdasarkan catatan, setidaknya ada 77 rumah kepala keluarga (KK) terdampak di wilayah Penajam.

“Kalau di Nenang banjir terjadi di RT 04, pada empat titik banjir. Nipah-Nipah di RT 01 dan RT 03 yakni di belakang kantor Kecamatan dan sekitar RSUD PPU. Sedangkan di Kelurahan Sungai Paret terjadi di RT 05 dan RT 06,” bebernya.

Selain di Penajam, banjir juga terjadi di 3 kecamatan lainnya, yaitu Waru, Babulu dan Sepaku. Meski tak separah di Penajam, Setidaknya di Desa Bangun Mulya, Waru saja 9 rumah tergenang akibat luapan air sungai.

Baca Juga:   Masa Kerja Pansus Kesenian Diperpanjang

Kejadian berikutnya ada pohon tumbang yang terjadi di Kelurahan Lawe-Lawe Penajam. Meski juga tak memakan korban jiwa, namun menyebabkan satu rumah rusak parah.
Kemudian terjadi juga peristiwa tanah longsor di RT 4 Kelurahan Nipah-Nipah. Pergeseran tanah terjadi hingga panjang 10 meter, tinggi 4 meter dengan lebar 6 meter. Menyebabkan tempat tinggal 3 KK rusak parah.

“Hingga malam ini, tim gabungan masih melakukan penanganan di berbagai lokasi kejadian itu. Tim juga telah melakukan pembersihan tanah longsor yang mengenai bagian dapur rumah warga,” sebut Marjani.

Atas kejadian tersebut, lanjut Marjani, personel BPBD PPU melakukan upaya penanganan setelah laporan masuk. Petugas berkoordinasi dengan unsur terkait dan menuju ke lokasi banjir. “BPBD beserta petugas gabungan lainnya dan warga juga telah melakukan evakuasi kendaraan dan barang-barang warga ke tempat aman,” tukasnya.

Lebih lanjut, Marjani membeberkan sebelumnya telah ada peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Yang menyebutkan potensi hujan lebat dan petir melanda di seluruh wilayah PPU.

Baca Juga:   Duh, Angka Stunting di Kutim Tinggi Akibat Pendidikan Rendah

Ramalan itu berlaku juga untuk beberapa hari ke depan. Saat yang sama, tadi malam juga sedang terjadi pasang surut air laut cukup tinggi. Hingga masuk ke saluran pembuangan di wilayah yang saat ini terjadi bencana.

“Akibatnya air naiknya tinggi di permukaan rumah warga. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap bencana. Khususnya di -daerah rawan bencana,” tegasnya.

Menurutnya, kini kondisi terkini di lokasi bencana banjir secara keseluruhan ketinggian air sudah berangsur-angsur surut. Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan kondisi banjir bersama aparat dan petugas terkait di wilayah masing-masing.

“Kami juga tetap menyiagakan personel antisipasi bencana susulan akibat hujan bersamaan dengan pasang air laut,” pungkas Marjani. (mk/rs1)

BERITA POPULER