spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TPA Al Ikhlas Samarinda Bangun Generasi Penghapal Al qur’an dengan Metode Yanbu’a

SAMARINDA – Ada begitu banyak Thoriqoh atau metode baca tulis Al-Qur’an diajarkan di Samarinda. Mulai dari yang sering kenal dengan Iqra’, kemudian ada Ummi, Tilawati, qiroati, yanbu’a dan sebagainya. Semua tergantung dari pondok pesantren, Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) atau majelis-majelis serta masing-masing ustadz yang mengajarkannya.

Yanbu’a adalah suatu kitab Thoriqoh (metode) untuk mempelajari baca dan menulis serta menghafal Al Qur’an dengan cepat, mudah dan benar bagi anak maupun orang dewasa, yang dirancang dengan rosm utsmaniy dan menggunakan tanda-tanda baca dan waqof yang ada di dalam Al Qur’an rosm Usmaniy, yang dipakai di negara-negara arab dan negara islam lainnya.

Ustaz Arridho Hidayat, Sekretaris TPA Al Ikhlas

Metode Yanbu’a sendiri berasal dari Pondok Tahfidz Yanbuul Qur’an yang diasuh oleh KH. Arwani Kudus. Sementara penyusunan kitab Yanbua diprakarsai oleh tiga tokoh pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an putra KH. Arwani Amin Al Kudsy (Alm) yang bernama: KH. Agus M. Ulin Nuha Arwani, KH. Ulil Albab Arwani dan KH. M. Manshur Maskan (Alm) dan tokoh lain diantaranya: KH. Sya’roni Ahmadi (Kudus), KH. Amin Sholeh (Jepara), Ma’mun Muzayyin (Kajen Pati), KH. Sirojuddin (Kudus) dan KH. Busyro (Kudus).

Baca Juga:   Duh, 380 Warga Samarinda Terjangkit HIV/AIDS

Taman Pendidikan Al Qur’an Al Ikhlas Samarinda ini berada pada pinggir Kota Samarinda yang bertempat di Perum Korem Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara
Di Taman Pendidikan Al Qur’an Al Ikhlas Samarinda ini menerapkan metode Yanbu’a yang bertujuan untuk memperbaiki pelafalan makhrijul huruf dengan thoriqoh/metode Yanbu’a serta mencetak generasi penghafal Al Qur’an.

“Taman Pendidikan Al Qur’an Al Ikhlas Samarinda ini memiliki jumlah pengajar sekitar 10 orang Ustadz & Ustadzah dan memiliki jumlah santri sekitar 150 santri yang terdiri dari Santriwan maupun Santriwati,” ujar Ustaz Arridho Hidayat, Sekretaris TPA Al Ikhlas.
Saat ini, TPA membuka pendaftaran dengan pola yang unik. Berbeda seperti TPA pada umumnya, pendaftaran dibuka setiap tahun ajaran baru.

Menurut Kepala TPA Bima Septian Dwi Cahyo, Kurikulum Taman Pendidikan Al Qur’an Al Ikhlas ini mengacu pada kurikulum Thoriqoh/metode Yanbu’a. Dimana metode itu tidak hanya anak bisa melafalkan makhrijul huruf dengan baik dan benar.

“Anak pun didik menghafal Do’a sehari – hari dan jika mereka sudah berada level atau jilid yang ke atas, anak akan dilanjutkan atau di didik untuk menjadi Santri Penghafal Al-Qur’an,” jelasnya. (rls)

Baca Juga:   2 Hari Tenggelam, Bocah Mangkupalas yang Berenang di Perairan Mahakam Belum Ditemukan
Santri TPA Al IKHLAS

BERITA POPULER