SAMARINDA – Warga Jalan Rajawali RT 10, Kecamatan Sungai Pinang mengenal sosok Ismail Bolong sebagai pengusaha batu bara dibanding anggota polisi yang bertugas di Polresta Samarinda.
Padahal diakui Titus Sidete, Ketua RT 10, Ismail sudah tinggal di lingkungan mereka sekitar 10 tahun lamanya. “Yang saya tahu sih, cuma pertambangan aja kerjanya. Sudah tidak aktif di kepolisian, yang saya tahu sejak Juli lalu,” kata Titus, saat ditemui wartawan Selasa (8/11/2022).
Titus mengakui akhir-akhir ini Ismail Bolong jarang terlihat di kawasan Jalan Rajawali.
“Akhir-akhir ini tidak ada ketemu. Terakhir ya hari Kamis minggu lalu. Itu aja. Dia datang acara nikahan tetangga,” ungkapnya. Hingga akhirnya viral video Ismail Bolong mengaku sebagai pengusaha tambang ilegal dan telah menyetorkan uang Rp 6 miliar ke Kabareskim Polri Komjen Agus Andrianto.
“Saya juga kaget ada video itu, tapi itu kan urusan yang bersangkutan (Ismail Bolong),” tambahnya. Saat ditanya seperti apa sosok Ismail Bolong, Titus menyebut pria bertubuh tegap itu tergolong warga yang memiliki jiwa sosial tinggi.
Setiap ada kegiatan di RT 10, Ismail Bolong selalu hadir untuk memberikan sumbangan
“Dia (Ismail) sangat bersosial (dermawan). Dia sering beri iuran (sumbangan) tiap ada kegiatan di RT 10. Tidak pernah ditolak. Orangnya baik. Kalau dari kegiatan keagamaan dia sosialnya sangat tinggi,” papar Titus.
Bukan hanya kegiatan RT, ungkap Titus, Ismail juga sering menyumbang warga yang tengah kesusahan atau sakit. “Dia juga ada bantu perbaikan jalan, dan acara keagamaan,” ungkapnya.
Dari pantauan media ini di lapangan, rumah Ismail Bolong yang dominan berwarna putih dan berpagar tinggi itu, nampak tertutup rapat dan sepi. Beberapa anggota ormas terlihat berjaga di depan rumah dan melarang wartawan mendekat.
“Rumahnya memang tertutup terus,” ucap Titus. (Vic)