spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Serius Kelola Sampah Jadi Energi, PLTSa Digadang Jadi Solusi Masa Depan Kota Samarinda

Foto: TPA Sambutan. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

 

SAMARINDA – Ditengah meningkatnya polusi sampah dan plastik, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah melakukan upaya transformasi pemanfaatan sampah agar dapat bermanfaat melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang diharapkan dapat menuntaskan masalah sampah dengan metode berkelanjutan.

Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq, ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan pada Kamis (3/7/2025). Menurutnya, PLTSa akan mengurangi beban pengolahan sampah yang saat ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda.

Menurutnya, PLTSa merupakan teknologi masa depan yang bukan hanya mampu mengurai volume sampah, tetapi juga menghasilkan energi terbarukan secara efisien dan ramah lingkungan.

“Teknologi ini sudah terbukti digunakan di IKN. Tanpa polusi, minim bahan bakar, dan cocok untuk diterapkan di Samarinda,” ujarnya.

Dirinya menyebut bahwa investor dari Korea Selatan, termasuk tim yang menggarap PLTSa di IKN, menunjukkan ketertarikan untuk menanamkan modal di Samarinda. Salah satu perwakilan, Mister Kim, dijadwalkan datang dalam beberapa pekan ke depan untuk melakukan pemaparan langsung.

Baca Juga:   Fashion Street hingga Jazz Tengah Jalan Ramaikan Bara’s 2023

“Beliau sangat tertarik. Kita akan dengarkan paparan teknisnya, karena saya sudah lihat sendiri sistem mereka bekerja,” singkatnya.

Dengan adanya pembangunan PLTSa ini, Pemkot Samarinda akan menjadikan mekanisme tersebut untuk menjadi tulang punggung dalam upaya mengurangi ketergantungan pada sistem pengelolaan sampah konvensional yang selama ini terbatas.

Tak hanya menjalin kerja sama dengan investor, Andi Harun juga mempertimbangkan opsi pembiayaan dari pemerintah pusat melalui skema pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh Kementerian Keuangan, yang ditawarkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup.

“Kalau langsung dengan investor, kami bisa lebih fleksibel. Tapi jika skema dari kementerian lebih cepat dan efisien, tentu akan kita kaji lebih dalam,” jelasnya.

Dirinya juga menepis sejumlah komentar negatif terkait pengelolaan TPA Sambutan yang sempat mencuat. Menurutnya, kritik tersebut tidak berdasar dan tidak memahami proses serta capaian yang sedang dikerjakan.

“Pak Menteri sendiri yang meluruskan, jadi saya tidak perlu banyak menjelaskan. Yang penting kerja nyata terus jalan,” tegasnya.

Andi Harun menambahkan bahwa sejumlah kemajuan sudah terlihat di lapangan. Mulai dari pengelolaan air lindi, pembangunan zona sanitary landfill, hingga persiapan tenaga kerja untuk proses pemilahan sampah. Saat ini, Pemkot telah menyiapkan empat hingga lima petugas per shift, lengkap dengan skema penggajian.

Baca Juga:   Mantap, Andi Harun Siap Ngajar di UT

“Kalau sesuai rencana, tahun 2026 Samarinda bisa masuk daftar kota dengan sistem pengelolaan sampah terbaik nasional,” tutupnya optimis.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER