SAMARINDA – Debat Pemilihan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung sengit pada Rabu malam (23/10/2024). Pada sesi perihal “Kesejahteraan dan Kualitas Hidup Masyarakat Rumahan,” isu soal kurangnya rumah layak huni di Kaltim menjadi fokus utamanya.
Berdasarkan data di Kaltim, Rumah Tangga yang belum memiliki rumah layak huni masih cukup besar yaitu, 24,6 persen. Paling banyak adalah di kota-kota besar seperti Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dengan angka 34,64 persen.
“Kami telah, akan dan terus melaksanakan pembangunan rumah layak huni. Sudah ada 500 unit rumah layak huni. Yang dibangun bukan atas anggaran pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, melainkan juga dari para pengusaha-pengusaha dengan dana CSRnya,” ucap Isran Noor menanggapi pertanyaan panelis tersebut.
Menanggapi pernyataan itu, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02, Rudy Mas’ud mengatakan bahwa ada hal yang tidak dijelaskan oleh Isran Noor. Menurut Rudy, problema rumah kurang layak huni juga diakibatkan oleh Sumber Daya Manusia yang rendah.
“Masyarakat kita miskin, padahal anggaran kita begitu besarnya. Artinya masih banyak program yang belum pro masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, ia merasa belum ada dorongan dari sosok kepala daerah untuk memfasilitasi masyarakat terhadap fasilitas yang mudah. “Misalkan adalah kredit, KPR yang bisa didapatkan,” tambah Rudy.
Lebih dari itu, Rudy menerangkan seharusnya pemerintah bisa memberikan rumah-rumah di tempat padat penduduk, khususnya rumah murah yang diberikan oleh pemerintah.
“Ini yang belum dikerjakan, maka kami perlu penjelasan, anggaran yang begitu besar digunakan untuk apa saja?” tutup Rudy di sesi tersebut. (Rul)
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S