SAMARINDA– Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Seno Aji berkomitmen untuk memajukan pendidikan. Caranya dengan memberikan pendidikan gratis mulai jenjang SMA hingga doktoral (S3) kepada seluruh warga Kaltim lewat program GRATISPOL.
Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 2024, jumlah mahasiswa di Kaltim mencapai 96.091 orang. Mereka tersebar di berbagai institusi perguruan tinggi mulai universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, hingga politeknik. Rudy-Seno menjanjikan program GRATISPOL ini mencakup seluruh jenjang pendidikan perguruan tinggi.
Diketahui, rata-rata biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Kaltim sebesar Rp 5 juta per semester. Dalam setahun satu mahasiswa setidaknya butuh Rp 10 juta untuk bisa kuliah. Dengan asumsi tersebut, total anggaran yang diperlukan untuk membiayai 96.091 mahasiswa yakni senilai Rp 960 miliar per tahun.
Lantas dari mana anggaran sebesar itu didapat untuk mewujudkan program GRATISPOL?
Berdasar data dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim, jumlah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada tahun 2022 sebesar Rp 2,95 triliun dan pada 2023 sebesar Rp 976 miliar. Rudy-Seno optimistis sisa dana APBD itu bisa dimaksimalkan untuk mewujudkan program pendidikan gratis yang mereka canangkan. Bahkan, jumlahnya mampu menutupi biaya kuliah seluruh mahasiswa Kaltim selama satu tahun.
“Melihat kapasitas anggaran yang tersedia, program sekolah gratis ini jelas bukan sesuatu yang mustahil,” ungkap juru bicara tim pemenangan Rudy-Seno, Bunga Rengganis, Rabu (16/10/2024).
Bunga menambahkan, pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Kaltim. Apalagi, Kaltim juga akan menjadi lokasi ibu kota nusantara (IKN).
“Program Pendidikan Gratis merupakan langkah nyata kami untuk membangun generasi emas Kaltim,” tambah Bunga.
Lebih jauh, fokus utama program GRATISPOL memang di bidang pendidikan. Namun, Rudy-Seno juga berencana memakai skema yang sama di bidang kesehatan dan infrastruktur.
Bidang pendidikan menjadi fokus utama Pasangan Rudy-Seno karena memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Meskipun ada beberapa tantangan terkait keberlanjutan anggaran dalam jangka panjang, Rudy-Seno optimistis bahwa dengan pengelolaan keuangan daerah yang tepat dan efisien, program ini akan terus berlanjut.
“Ini bukan sekadar janji kampanye, tapi komitmen nyata yang bisa diwujudkan dengan perencanaan anggaran yang baik,” kata Bunga.
Dengan manajemen anggaran yang baik dan mewujudkan seluruh potensi untuk meningkatkan pendapatan daerah, program sekolah gratis dapat dilaksanakan untuk jangka panjang. Namun, tetap diperlukan pengawasan dan pengelolaan yang baik.
“Pasangan Rudy-Seno yakin bahwa pendidikan adalah investasi masa depan, dan mereka berkomitmen untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat pendidikan yang unggul di Indonesia, sejalan dengan peran Kaltim sebagai pusat pemerintahan yang baru. Dengan perhitungan yang matang dan anggaran yang realistis, program sekolah gratis Rudy-Seno menunjukkan bahwa visi mereka bukan hanya mimpi, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan,” pungkasnya. (MK)
Editor: Anto