JAKARTA– Gubernur baru Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, dalam sambutan perdananya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Akmal Malik yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur. Rudy mengakui dedikasi serta kontribusi Akmal Malik dalam menjalankan roda pemerintahan di Kalimantan Timur selama masa transisi.
“Bapak-Ibu semua yang kami banggakan, terkhusus buat Pak Pj Akmal Malik sekaligus sebagai Dirjen Otda, terima kasih atas dedikasi luar biasa yang telah Bapak berikan untuk Kalimantan Timur. Begitu juga kepada Pak Isran, Pak Hadi Mulyadi, serta para gubernur sebelumnya. Insya Allah, agenda-agenda yang telah dijalankan oleh para pemimpin sebelumnya akan kami pertahankan. Adapun kekurangannya, insya Allah akan kami sempurnakan,” ujar Rudy Mas’ud dalam pidatonya.
Rudy juga menekankan pentingnya dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat Kalimantan Timur, baik dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh politik, tokoh masyarakat, hingga tokoh adat.
“Kami sangat berharap dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat Kalimantan Timur, agar kita dapat bersama-sama membangun daerah ini,” tambahnya.
Komitmen Melanjutkan dan Menyempurnakan Pembangunan
Rudy menegaskan pembangunan Kalimantan Timur harus terus berlanjut dan mengalami akselerasi. Ia menargetkan agar Kalimantan Timur dapat sejajar, bahkan melampaui daerah-daerah lain di Indonesia.
“Kalimantan Timur hari ini telah menjadi etalase bangsa Indonesia. Kita akan segera membangun dan berakselerasi agar tidak hanya sejajar dengan Jakarta, tetapi juga dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, Korea, dan Jepang,” tegas Rudy.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menunjukkan perkembangan signifikan. Namun, ia menegaskan bahwa sumber daya alam bukanlah satu-satunya tumpuan pembangunan.
“Sumber daya alam adalah modal bagi kita, tetapi yang menjadi tulang punggung kita ke depan adalah sumber daya manusia yang unggul dan mampu mengelola potensi yang ada,” ujarnya.
Tantangan Infrastruktur dan Lingkungan
Dalam sambutannya, Rudy juga menyadari adanya tantangan besar yang masih harus dihadapi Kalimantan Timur, khususnya dalam bidang infrastruktur dan lingkungan. Ia mengakui, dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, Kalimantan Timur masih tertinggal dalam aspek infrastruktur.
“Kita masih jauh tertinggal dibandingkan Jakarta, bahkan dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan,” ungkapnya.
Salah satu permasalahan yang mendapat perhatian serius adalah dampak dari aktivitas pertambangan di Kalimantan Timur. Ia menyoroti keberadaan sekitar 1.743 eks lubang tambang yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.
“Lubang-lubang tambang ini bukan hanya meninggalkan jejak negatif di lingkungan, tetapi juga menimbulkan korban. Bahkan, air yang mengalir dari lubang tambang ini bersifat asam, sehingga tidak ada makhluk hidup yang bisa bertahan di dalamnya,” kata Rudy.
Sebagai solusi, ia berkomitmen untuk mengelola kembali lahan bekas tambang agar dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
“PR kita ke depan adalah bagaimana mengubah lubang-lubang tambang ini agar bisa menjadi aset yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” tegasnya.
Selanjutnya, Rudy kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam membangun Kalimantan Timur. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta untuk mewujudkan Kalimantan Timur yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.
“Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembangunan Kalimantan Timur semakin maju dan sejajar dengan daerah lain, bahkan dengan negara-negara tetangga. Bersama-sama, kita bisa menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Dengan komitmen yang kuat serta dukungan masyarakat, Kalimantan Timur di bawah kepemimpinan Rudy Mas’ud diharapkan mampu melangkah lebih jauh dalam pembangunan, baik dari segi infrastruktur, ekonomi, maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pewarta : M Adi Fajri
Editor : Nicha R