SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menggelar acara puncak Rembuk Pemuda pada 30 November 2024 mendatang. Acara ini merupakan rangkaian penutupan dari empat seminar yang telah berlangsung sebelumnya, yang membahas tema Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
Mitra Dispora Kaltim, Andi Muhammad Abdi, menjelaskan bahwa Rembuk Pemuda bertujuan untuk menggali gagasan strategis dari para pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang. Menurutnya, kegiatan ini akan fokus pada sejumlah isu penting terkait pembangunan pemuda, seperti pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan partisipasi politik.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan dinamika kepemudaan di Kaltim, serta mendorong pemuda untuk berperan lebih aktif dalam pembangunan daerah,” ujar Andi pada Selasa (19/11/2024).
Acara ini akan dihadiri oleh berbagai elemen pemuda, termasuk perwakilan dari komunitas, akademisi, wirausahawan, politisi muda, dan stakeholder kepemudaan lainnya. Dispora Kaltim juga berencana menghadirkan Aidil Pananrang, founder organisasi Rembuk Pemuda, yang akan memberikan orasi mengenai dinamika kepemudaan di tingkat nasional.
Andi menambahkan, “Kami ingin pemuda tidak hanya menjadi objek politik, tetapi juga subjek perubahan. Melalui kolaborasi ini, mereka dapat memberikan pandangan yang konstruktif untuk menghadapi tantangan kepemudaan, baik di Kaltim maupun di tingkat nasional.”
Selain orasi dari tokoh kepemudaan, Rembuk Pemuda Kaltim juga akan menjadi ajang diskusi interaktif yang mendalam. Para peserta akan diajak untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi pemuda saat ini dan merumuskan solusi inovatif untuk mendukung pembangunan daerah. Beberapa topik yang akan dibahas antara lain peluang ekonomi pemuda dan partisipasi politik yang lebih inklusif.
Dispora Kaltim optimistis bahwa hasil dari Rembuk Pemuda ini akan memperkuat kontribusi pemuda dalam pembangunan daerah, khususnya dalam menghadapi tantangan Kalimantan Timur sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN). Diharapkan, rekomendasi yang dihasilkan dapat mendorong kebijakan yang berfokus pada pemberdayaan pemuda di berbagai sektor.(adv/disporakaltim)