SAMARINDA – Setelah 5 tahun memimpin Kaltim sebagai Gubernur periode 2018-2023, Isran Noor bukanlah sosok yang asing. Bersama pasangannya, Hadi Mulyadi, ia berhasil memperoleh 417.711 suara untuk memastikan posisi sebagai Gubernur Kaltim, melawan tiga kandidat lainnya.
Selama memimpin, Isran dikenal sebagai sosok yang penuh canda. Terbaru, ia sempat dielu-elukan setelah membuat candaan mengenai kata “Habib” sebagai singkatan “Hantu Bebinian” pada pencabutan nomor pasangan calon pada Senin (23/09/2024).
Sebelumnya, pada November 2018, Isran sempat menggombali Najwa Shihab saat diundang dalam acara Mata Najwa. Najwa saat itu menunjukkan foto kantor Gubernur Kaltim terkait bendera HTI, namun Isran menjawab dengan santai, “Aku lihat kamu aja tidak apa-apa,” yang mengundang tawa satu studio.
Meskipun sering melontarkan gurauan, Isran tetap memiliki peluang besar untuk kembali memimpin Kaltim. Benar saja, ia kembali mencalonkan diri bersama Hadi Mulyadi untuk Pilgub periode 2024-2029, melawan Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Profil Isran Noor, Lahir di Kutim Hingga Pimpin Kaltim
Isran Noor lahir 67 tahun lalu, tepatnya pada 20 September 1957 di Sangkulirang, Kutai Timur. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 1 Sangkulirang (1965-1970) dan melanjutkan pendidikan di SMP YPS Sangkulirang (1970-1973). Pada 1973, Isran pindah ke Samarinda untuk melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Samarinda, dan kemudian melanjutkan ke Universitas Mulawarman (Unmul), jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
Isran juga menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, jurusan Komunikasi Pembangunan, dan menempuh pendidikan S3 di Universitas Padjajaran, Bandung, di bidang Administrasi Pemerintahan.
Dalam kehidupan pribadinya, Isran menikah dengan Almarhumah Norbaiti yang meninggal pada 24 Mei 2023 akibat kanker. Mereka dikaruniai tiga anak: Muhammad Rahman Isran, Siti Rahmawati Isran, dan Siti Annisa Isran.
Sepak Terjang Mantan Bupati Kutim dan “Petahana” Kaltim
Karir organisasi Isran dimulai sejak menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Unmul (1978-1979). Ia kemudian aktif di berbagai organisasi hingga menjadi Ketua Partai Demokrat Kaltim (2011-2014). Sebelum menjadi Gubernur, Isran menjabat sebagai Bupati Kutim (2009-2015) setelah sebelumnya menjadi Wakil Bupati mendampingi Awang Faroek Ishak.
Pada Pilgub Kaltim 2018, Isran berhasil menang melawan tiga pasangan calon lainnya. Kini, ia kembali maju untuk periode kedua dengan membawa visi “Kaltim Berdaulat Jilid 2.”
Meskipun lawannya, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, sempat mencoba menjegal langkahnya, Isran kembali menjadi kader Demokrat pada 8 Agustus 2024 dan siap bersaing di Pilgub Kaltim bersama Hadi Mulyadi.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S