spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Polusi Plastik Jadi Permasalahan Global, Gubernur Kaltim Evaluasi Perusahaan Berpredikat Merah

Foto: Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

 

SAMARINDA – Permasalahan sampah plastik telah mendasar dalam kehidupan sehari-hari dan akhirnya menjadi polusi bagi kehidupan manusia. Untuk itu, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, menekankan pentingnya menghentikan polusi plastik sebagai langkah nyata menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama pelaku usaha dan industri.

Hal itu disampaikan Gubernur dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema Hentikan Polusi Plastik di Gedung Olah Bebaya, Samarinda. Menurutnya persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut karena dapat menyebabkan masalah baru di kemudian hari.

“Plastik ini sangat sulit terurai. Bahkan hingga ratusan tahun belum juga dapat terurai dengan baik, dan itu sangat membahayakan bagi kesehatan manusia dan juga bagi lingkungan,” ujarnya, Senin (24/6/2025).

Dalam hal ini, Gubernur menyoroti soal banyaknya perusahaan yang masih mendapat predikat merah dalam penilaian Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dirinya menekankan bahwa predikat merah ini bukan hanya soal pelanggaran aturan, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Baca Juga:   Palsukan Tanda Tangan Gubernur Kaltim, 21 IUP Tidak Terdaftar

“Beberapa perusahaan tambang, misalnya, mengambil badan jalan dan mengakibatkan longsor, seperti yang terjadi di beberapa titik di daerah kita. Ini sangat membahayakan masyarakat dan merusak lingkungan,” ungkap Rudy Mas’ud.

Saat ditanya soal sanksi bagi perusahaan dengan predikat merah yang tak kunjung memperbaiki kinerjanya, Gubernur menegaskan bahwa langkah tegas siap diambil sesuai aturan yang berlaku.

“Kita dorong dan beri kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki. Namun, kalau sudah dibina tetapi tidak juga berubah, maka terpaksa izinnya bisa dicabut. Kita tidak main-main soal ini, semuanya sesuai dengan regulasi, khususnya terkait aturan lingkungan hidup,” tegasnya.

Gubernur juga mengajak seluruh pihak, mulai dari pelaku usaha hingga masyarakat, untuk bersama-sama memperbaiki pola kerja dan pola konsumsi agar dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan di Kaltim

“Hari Lingkungan Hidup ini bukan hanya soal seremoni, tetapi soal perubahan pola pikir dan pola kerja, agar kita dapat bersama-sama menyelamatkan masa depan daerah ini,” tandasnya.

Dalam lingkup internal, Politikus Partai Golkar ini mendorong agar di lingkungan pemerintahan daerah, termasuk di Kantor Gubernur untuk mulai mengurangi penggunaan plastik.

Baca Juga:   Duh, 21 IUP Bertanda Tangan Gubernur Dinyatakan Palsu!

“Kita bisa memulai dari langkah kecil, seperti membawa tumbler sendiri atau memakai tempat minum yang dapat digunakan kembali. Ini memang bukan hal mudah, tetapi ini langkah nyata yang bisa kita contohkan,” tutupnya.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER