spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pengamat Ekonomi Kritik Proyek Tugu Pesut Samarinda yang Habiskan Rp 2,9 Miliar

SAMARINDA – Pembangunan dua tugu pesut di Samarinda, yakni di Simpang Lembuswana dan dekat Jembatan Mahkota IV sisi Samarinda Seberang, menuai kritik tajam dari pengamat ekonomi dan masyarakat. Dengan total anggaran mencapai Rp 2,9 miliar, proyek ini dianggap boros dan kurang bermanfaat.

Tugu pesut di Simpang Lembuswana menelan biaya Rp 1,1 miliar, sementara karya seniman John Martono di Samarinda Seberang memakan anggaran Rp 1,8 miliar.

Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman, Purwadi mengatakan, hasil pembangunan tersebut yang dinilai tidak sebanding dengan anggaran besar yang dihabiskan.

Menurutnya, desain tugu pesut di Simpang Lembuswana jauh dari harapan masyarakat yang menginginkan ikon Samarinda yang otentik.

“Hasilnya mengejutkan dan wajar jika masyarakat mempertanyakan anggarannya. Bentuknya tidak mencerminkan ikon pesut sebagaimana mestinya,” ujar Purwadi.

Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dalam penggunaan dana publik. Purwadi menegaskan bahwa pemerintah daerah harus membuka detail Rencana Anggaran Biaya (RAB), kontraktor pelaksana, hingga tahapan pembangunan agar masyarakat bisa menilai apakah proyek tersebut layak dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Baca Juga:   26 WBP Ikuti Program Isbat Nikah dan Nikah Massal

“Dengan anggaran miliaran, masyarakat berhak tahu apakah dana itu digunakan dengan wajar. Jika melihat hasilnya, ini terkesan berlebihan,” tambahnya.

Tugu pesut di Simpang Lembuswana memiliki tinggi sekitar 8 meter, dengan material baja berlapis kabel plastik daur ulang berwarna merah.

Sementara karya John Martono, meski lebih artistik, tetap mendapat sorotan karena anggarannya yang mencapai Rp 1,8 miliar.

Purwadi menyarankan agar dana sebesar itu lebih baik dialokasikan untuk proyek yang memiliki manfaat nyata bagi masyarakat. Ia mencontohkan, anggaran tersebut bisa digunakan untuk membangun infrastruktur seperti gedung sekolah atau fasilitas kesehatan.

“Dengan anggaran sebesar ini, mungkin kita bisa membangun satu gedung sekolah atau fasilitas publik lain yang lebih bermanfaat daripada sekadar tugu,” tegasnya.

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

BERITA POPULER