SAMARINDA – Maraknya bencana kebakaran yang terjadi selama bulan Ramadan ini, menjelang Lebaran Kadisdamkar Samarinda, Hendra A H mengimbau setiap warga untuk memperhatikan kabel listrik hingga kompor.
Saat diwawancarai Media Kaltim pada Rabu, (3/4/2024), Hendra mengakui bahwa memang mendekati Lebaran biasanya bencana kebakaran marak terjadi.
“Menjelang hari Lebaran itu biasanya banyak terjadi kebakaran. Sebabnya sendiri macam-macam, ada yang disebabkan oleh arus pendek, korsleting dan kompor yang ditinggalkan saat masak,” jelasnya.
Hendra juga menyayangkan bahwa kebakaran lalu telah memakan 2 korban jiwa. Disebutkan, 50 persen lebih kasus kebakaran berasal dari listrik. Sehingga masyarakat perlu hati-hati menata kabel jangan sampai saling menumpuk dan juga memperhatikan kembali barang elektronik di rumah masing-masing.
“Kemudian yang lebih penting lagi, masyarakat wajib memiliki satu APAR untuk pencegahan dini kebakaran. Kamipun sudah sering sosialisasikan perihal APAR ini, kami juga sering berikan pelatihan tentang memadamkan api atau pencegahan,” lanjutnya.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) memang dirasa memiliki keunggulan dalam pencegahan dini. Hendra menuturkan, dengan disiram air misalnya, api yang menyembur dari gas akan semakin membesar. Berbeda jika disiram menggunakan APAR. Dengan begitu ketika titik api masih kecil, tidak perlu panik, cukup gunakan APAR sebelum api membesar.
Disinggung mengenai keterlambatan pemadam yang sempat dikeluhkan masyarakat Samarinda. Ia mengungkapkan bahwa Disdamkar Samarinda sendiri sudah berjalan dengan maksimal. 10 menit dari 15 menit yang dikomandokan oleh Pemerintah Pusat merupakan salah satu raihan terbaik petugas kebakaran di Samarinda. Dalam urusan kebakaranpun estimasi keberangkatan dan pemadaman biasanya terkendala oleh kemacetan serta warga-warga yang menonton.
“Masalah keterlambatan sebenarnya kami sudah melakukan estimasi yang sangat maksimal. Biasanya kami sampai di 10 menit atau di bawah 10 menit. Namun memang ada kendala di kemacetan atau warga-warga yang menonton kebakaran, sehingga kami kadang terhalang,” terangnya.
Terlepas dari itu, Disdamkar yang bekerja sama dengan para relawan Samarinda tetap terus bertugas secara maksimal di lapangan. Belakangan, sudah ada relawan yang berada di titik-titik dekat daerah padat penduduk, itu semua sangat membantu pemadaman jika terjadi kebakaran.
Di akhir, Hendra kembali mengimbau kepada masyarakat yang ingin bermudik, untuk memperhatikan kembali listrik, kompor serta air di rumah. Jangan sampai meninggalkan rumah dengan elektronik atau air yang terus menyala. Disdamkar sendiri sudah membuat plang peringatan di setiap jalan keluar di jalan-jalan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat Samarinda.
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R