SAMARINDA – Untuk mempersiapkan masa depan para atlet, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur menggelar pelatihan kewirausahaan untuk para atlet.
Sebagaimana yang diterangkan Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, program ini sebagai persiapan bila seorang atlet tak lagi aktif di dunia olahraga.
Adanya kegiatan pelatihan ini, diharapkan dapat memberi pengetahuan dan keterampilan para atlet untuk membuka usaha. Menurutnya pelatihan kewirausahaan ini dirancang agar para atlet dapat mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah pensiun dari dunia olahraga.
“Kami ingin membekali mereka dengan keterampilan kewirausahaan agar mereka tidak hanya sukses di lapangan, tetapi juga dalam dunia bisnis,” ujarnya.
Kegiatan ini sebutnya, mencakup berbagai aspek kewirausahaan, mulai dari perencanaan usaha, manajemen keuangan, hingga pemasaran produk. Program ini dirancang agar para atlet dapat menemukan peluang usaha yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga mereka memiliki sumber penghasilan yang stabil di luar prestasi olahraga.
Bagus menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan jiwa mandiri dan inovatif pada atlet. Dengan keterampilan wirausaha yang dimiliki, para atlet diharapkan dapat mengembangkan bisnis yang tidak hanya menguntungkan bagi diri mereka sendiri, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Kami ingin para atlet menjadi sosok yang inspiratif dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal, bahkan setelah masa aktif mereka berakhir,” kata Bagus.
Dispora Kaltim bekerja sama dengan beberapa pelaku usaha dan mentor bisnis untuk memberikan materi yang relevan dan praktis. Para mentor ini adalah wirausahawan yang telah berpengalaman dalam berbagai bidang, sehingga para atlet bisa mendapatkan wawasan nyata tentang bagaimana mengelola dan mengembangkan usaha dari awal.
Dengan pelatihan kewirausahaan ini, Dispora Kaltim berharap dapat mencetak atlet yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga mandiri secara finansial dan mampu beradaptasi di berbagai bidang.
Program ini diharapkan menjadi model yang bisa diikuti oleh daerah lain untuk mempersiapkan masa depan para atlet setelah mereka tidak lagi aktif di dunia olahraga.(adv/disporakaltim)